A Bunch of New Life: Kembali dari Bukaan

Minggu, 23 Desember 2012

Lupakanlah semua yang lalu
Kita sambut yang baru
Janganlah kau ragu 'tuk maju
Kejar semua impianmu

Hadapilah semua rintangan
Kuatkanlah tekadmu
Gapailah semua anganmu
dan yakinkan dirimu
It's a brand new day 
(Cherry Belle - Brand New Day)

A big hallo from Semanggi 4 Jari!
It's been a long time, right? Hohoho. I miss you so much, guys. Do you miss me too? Alright, begitu saya buka blog.... Tararara... Foto-foto masih bahula, entri terakhir malah promosi video, statistik turun, dan shoutout box juga sepi. Huhuhu. Oke, cukup.

Seiring dengan tidak adanya berubahan di blog saya selama sekitar lima bulan, malah banyak perubahan yang terjadi di hidup saya. Yakin deh, kalau Raditya Dika tahu tentang ke-hiatus-an blog ini, entah apa komentarnya. Yakin juga dia nggak akan terima saya bilang lagi ada "perubahan hidup". Kayak operator seluler aja lagi perubahan tarif. Hehe.

Ngomong-ngomong tentang hiatus, Oxford Advanced Learner's Dictionary bilang kalau hiatus berarti a pause in activity when nothing happens. Berati bisa dibilang penggunaan kata hiatus tadi tepat dong? Tapi, di daftar istilah Sobotta Atlas Anatomi Manusia ditulis bahwa hiatus (latin) = bukaan lebar, menganga, tetap terbuka, (yunani) = menguap, menganga. Loh? Jadi bagaimana? Oh, mungkin maksudnya nggak ngapa-ngapain sambil mangap kali ya? *failed*

Bumi Memanggil Bulan
Oke, kita kembali ke main topic. Hidup saya sekarang sudah pindah ke RSUP dr. Karyadi. Eits, bukan karena mengidap suatu penyakit atau pindah rumah kesana loh ya, melainkan kampus saya masih satu kompleks dengan Karyadi. Yap, Kedokteran Umum Universitas Diponegoro.

Kalau ada orang bilang, "Saya dari kedokteran umum...." entah apa terusannya, pasti mimik wajah si lawan bicara langsung berubah. Maksud saya, bukan hanya sekedar "oh". Jujur saja, saya merasa di Indonesia ini program studi kedokteran umum (KU) terasa wah dan eksklusif. Ditambah lagi kampus KU di lingkungan Universitas Diponegoro (Undip) terpisah dari fakultas-fakultas lain. Nggak cuma semeter dua meter, tapi jauh banget. KU ada di Karyadi dan fakultas lain ada di Tembalang. Coba deh cari di Google Map kalau nggak percaya. Hehehe. Tapi yakinlah, kawan-kawanku semua, anak kedokteran juga manusia. We will open our arms for you. Get closer, get closer.

Satu hal lagi. Sudah saya bilang kan kalau banyak perubahan hidup? Hahaha. Sebenarnya itu terkait dengan sistem perkuliahan yang baru buat saya, teman-teman baru, kakak-kakak baru, guru-guru baru, tempat-tempat baru, buku-buku baru, semuanya serba baru. Karena itulah saya berencana untuk membuat satu label lagi di Semanggi 4 Jari, yaitu... Tararara... Medstud's Diary. Semoga bermanfaat ya. Sekalian juga bisa buat berbagi cerita untuk adik-adik kelas, temen-temen fakultas lain, atau siapa pun deh yang mau baca. Hehehe.

Nah, A Bunch of New Life ini semacam perkenalan. Mulai dari asistensi, responsi, tentamen, maga, LDO, dll. Argh, apa itu? Tenang... Tunggu part selanjutnya ya.


 However rough the path, keep moving on!




-anggi-
23 Des 2012
19:53

Seven Stars Doctor: Film Doctor as Researcher

Selasa, 20 November 2012

Mahasiswa kedokteran sekarang diharapkan mampu menjadi 7 stars doctor. Apa itu? Salah satu poinnya adalah doctor as researcher atau dokter sebagai peneliti. Apa 6 poin yang lain? Jawabannya ada di post selanjutnya ya. Sekarang, tonton dulu film yang mengangkat poin researcher berikut ini. Buatan FK Undip lho...

TONTON FILM VIA YOUTUBE

A Journey to Get There: Memories of SNMPTN

Kamis, 26 Juli 2012

Subhanallah. Alhamdulillah. Allahu akbar.

Yap, akhirnya. Setelah lama menanti dan nyoba-nyoba sana-sini, akhirnya saya dapat tempat kuliah juga. Alhamdulillah ada satu kursi untuk saya di Universitas Diponegoro.

Oh, iya. Saya pernah bilang mau cerita tentang SNMPTN kan? Here it goes...

Kalau saya bilang sih, SNMPTN itu pesta akbar lulusan-lulusan SMA. Dari yang baru lulus sampai yang tahun kemarin sudah kuliah pun ada. Dari yang niat banget sampai yang cuma coba-coba. Dari pelosok sampai ke kota. Dari yang pesimis sampai PD abis. Ya pokoknya macam-macam lah saking banyaknya yang ikut.

Pra-SNMPTN
Ini masa-masa yang cukup berat. Hard, heavy, and a bit hurt. Tapi... Ada kata "tapi" nih. Menurut saya sih, berat itu datang dari pikiran kita. Nah, dari mana dia datang? Bisa jadi dari terlalu memikirkan kuota. Bisa juga dari hasil try out. Hmm... Mungkin juga karena ada rasa takut.Atau kombinasi dari ketiganya dan alasan-alasan lain.

Saran saya, buang semua! Apanya? Ya rasa yang membuat kita tidak nyaman. Pikir dan bicarakan dengan dirimu sendiri kalau kamu bisa berulang kali. Rasa takut itu juga bisa membuat kita males gerak loh. Akhirnya malah nggak belajar.

Oh iya, ini ada motivasi dari guru bimbel saya (Mas Slem, thank you!).

SNMPTN itu kayak perang. Nah kalau perang itu butuh tahu apa? Pertama, tahu kemampuan kita. Siapin lah itu pedang, pistol, meriam, apa aja deh. Kedua, tahu medan dan situasi perang itu. Terus ketiga, tahu lawannya siapa. Udah bener-bener nyiapin pedang, nanti tahu-tahu lawannya pakai tank. Ya kalah.
Jangan lupa berdo'a. OK? Bagi yang muslim: sholat fardhu jangan telat, dhuha, tahajud, shalawat, dan sedekah. Top lah itu. (Itu saya cuma nyalurin kata-kata Ustadz Yusuf Mansur. Hehe)


SNMPTN
Jangan menyerah dulu sebelum SNMPTN karena puncak perjuanganmu ya di SNMPTN itu.

Waktu itu tempat ujian saya di Universitas Negeri Semarang (Unnes). Thanks, Unnes! Karena tempatnya yang asri, jadi ngurangi grogi deh.

Tips:
  1. Sehari sebelum SNMPTN cek dulu tempat ujian.
  2. Kalau butuh kendaraan waktu berangkat, naik kendaraan roda dua saja. Jalan ke tempat tes pasti macet. Percaya deh.Oh iya, berangkatnya jangan mepet.
  3. Jangan lupa bawa kartu tes dan perlengkapan alat-alat tulis: pensil, penghapus, bolpoin, penggaris, dll.
  4. Jangan terpengaruh penampilan peserta lain. Belum tentu yang penampilannya oke lolos. Pikirin aja itu.
  5. Biasanya kan SNMPTN dilaksanakan dua hari, nah selesai SNMPTN hari pertama fokus pada SNMPTN hari kedua.
Pasca-SNMPTN
Santai aja lah... Nonton drama korea juga oke. Hehe. Sewaktu saya selesai SNMPTN, The Moon that Embraces The Sun lagi diputer di Indosiar. Jadi ada kesibukan setelah SNMPTN dan nggak galau. (eh, kesibukan apa coba?). Carilah kesibukan pasca-SNMPTN.


Ulalalala~
Kok saya jadi ngasih tips-tips ala majalah ibu-ibu gini sih? Nggak papa deh. Semoga bermanfaat. :)

Oh iya, saya juga mesti bersyukur karena nggak semua orang bisa di posisi ini. Bahkan teman saya dari China, Jessica dan Candy, pernah kaget. Kata mereka, "What? Ninety six for two thousand? In China is easier." Saya gantian kaget. Masa sih di China nggak susah? Kan penduduknya lebih banyak. Mungkin universitas disana ada banyak kali ya?

Pernah nonton Indonesian Idol 2012? Salah satu pesertanya (siapa ya, saya lupa) pernah bilang, "Saya berjuang juga demi temen-temen saya yang nggak lolos. Saya nggak boleh ngecewain mereka." Nah, betul itu.

Last, posting ini bukan bermaksud sombong. Saya hanya ingin memotivasi. Maaf kalau ada yang tidak berkenan.


-anggi-
27 Juli 2012
13:27

Hold on 'til The Night Special Asia Edition

Senin, 23 April 2012

So it's over, yeah we're through
So imma unfriend you
You're the best liar I ever knew
So imma unfriend you...

Udah pernah denger lagu itu kan? Si penyanyi baru aja dapet platinum loh di Indonesia. Yap, Greyson Chance dengan lagu andalannya Unfriend You.

Greyson, yang masih muda banget, sebenernya sudah mengerluarkan album berjudul Hold on 'til The Night. Isinya ada sebelas lagu. Entah mungkin karena fans-nya di Asia sangat banyak dan heboh (bahkan dia udah bolak-balik ke Indonesia berkali-kali, tapi sayang dia belum ketemu saya), tahun ini dikeluarkan lagi album itu, tapi pakai embel-embel "Special Asia Edition".


Jadi, apa bedanya yang pakai embel-embel sama yang nggak pakai? Masih sama sih, tapi ada enam track tambahan plus DVD yang isinya MV dan behind the scene dari beberapa lagu. (hehe, itu namanya nggak sama ya?)

Start from The CD
Seperti yang sudah saya bilang tadi, ada sebelas lagu plus enam lagu tambahan di CD ini. Menurut saya, semua lagu sesuai dengan porsinya. Nggak semua tentang broken heart, falling in love, atau cinta-cinta yang lain. Nggak semua balad atau ngebeat. Yang pasti, suara Greyson yang berat berat imut tereksplor dengan baik. Komposisi musiknya, walaupun kebanyakan diiringi piano, tetap jos!

Di track utama ada Waiting Outside The Lines yang jadi andalan Greyson juga. Ada juga Unfriend You, Home is in Your Eyes, dan Hold on 'til The Night yang amazing banget (saya sampai muter berulang-ulang loh). Ada juga yang slow banget berjudul Cheyenne. Yang mirip musik pantai juga ada: Stranded. Oh, iya, dulu kan Greyson terkenal gara-gara nyanyi Paparazzi dari Lady Gaga di Youtube, nah ada juga lagu yang nuansanya mirip-mirip Paparazzi berjudul Heart Like Stone. Lagu lain yang nggak kalah asyik adalah Little London Girl, Summer Train, Take a Look at Me Now, dan Running Away.

Di bonus track, lagu-lagunya nuansanya nggak beda jauh sama lagu-lagu di track utama, yaitu Slipping Away, Purple Sky, Light up The Dark, dan Fire. Paparazzi juga ada, dibawain sama kaya pas pertama kali Greyson muncul. Last, Waiting Outside The Lines di-remix dengan menambahkan suara Charice (penyanyi dari Filipina kalau nggak salah). Beberapa liriknya ada yang dirubah, tapi jadi tambah bagus. Suara Charice nggak kalah kok sama Greyson.

Watch What's in DVD
Yap, seperti yang sudah saya bilang tadi, ada music video dari beberapa lagu, yaitu Waiting Outside The Lines, Unfriend You, dan Hold on 'til The Night. Kalau penasaran kaya gimana MV itu, nonton aja di Youtube ada kok.

Next, ada behind the scene pembuatan MV tadi, video Paparazzi dimana Greyson nyanyi sambil main piano, video ucapan terima kasih Greyson untuk fans di Asia, dan cerita Greyson tentang lagu-lagu yang dia nyanyiin.

What I Say is...
This album is totally great! Bring satisfaction for his fans, especially those in Asia. Bener-bener merasa dihargai sebagai fans. *terharu*


Oh iya, sebaiknya untuk album-album selanjutnya Greyson tetap menyanyikan lagu yang tepat, sehingga dia bisa mengeksplor suaranya seperti di album ini. Beneran deh, suaranya yang bagus bener-bener ditunjukin di album ini. Menurut saya, selain piano, suara Greyson yang unik adalah kekuatan utama. Fire! Fire!

Yap, this album is worth buying.



-anggi-
24 April 2012
08:24

Isi Hati Pengisi Soal UN

Minggu, 15 April 2012

Yak, seperti yang sudah diberitakan dimana-mana, hari ini Ujian Nasional (UN) SMA. Kalau tahun-tahun sebelumnya saya cuma bisa nyemangatin kakak-kakak kelas, tahun ini saya jadi peserta. Lalu, kenapa saya malah ngeblog? -_-


Sebenarnya saya mau curhat nih. (Apa deh...) Pertama, berita di televisi itu pada kurang update atau bagaimana ya? Masa kebanyakan diberitakan kalau UN jadi penentu utama kelulusan? Kalau itu diberitakan tiga tahun yang lalu sih, emang bener. Tapi kan sekarang ada Ujian Sekolah (US) dan nilai raport juga yang menentukan.

Jadi begini sistemnya. Nilai akhir ujian itu akumulasi dari 60% UN dan 40% nilai sekolah. Nah nilai sekolah itu adalah 60% nilai US dan 40% nilai raport. Untuk bisa lulus, nilai akhir harus lebih dari atau sama dengan 5,5 dan tiap mapel UN minimal 4,0. Begitu...

Oh, saya tahu sekarang. Mungkin orang-orang pikir nilai sekolah lebih bisa "diuwik-uwik" daripada nilai UN kali ya? Kalau belum ngerti makna diuwik-uwik, begini penggambarannya:

Sekolah saya (Alhamdulillah) sekolah yang dipandang unggulan. Kata banyak orang, kemungkinan besar kami akan lulus (amin). Tapi kan ya optimis itu bohong namanya kalau nggak usaha. Iya kan? Saya ikut bimbel yang memang satu kelas isinya anak-anak dari sekolah saya semua. Pas UN memang nggak ada pelajaran tambahan dari bimbel. Nah pas ditanya kenapa, ada guru bimbel bilang gini, "Kalau kalian, nggak usah dikasih tambahan deh ya. Istirahat aja, saya yakin kalian lulus. Kalau dulu kan bener-bener nilai UN yang cuma dipakai, tapi sekarang ada nilai sekolah. Kalian pasti nggak tahu nilai US kalian berapa. Nah disitu sekolah "main". Kalau semisal nilainya lima, ya ditambah sedikit lah jadi delapan." Glek! Masa sih beneran gitu? Ya memang sih soal-soal US itu yang bikin guru-guru sekolah sendiri, tapi saya belum tahu yang mengoreksi US itu guru-guru sekolah lain atau guru-guru sendiri juga.

Sudah ngerti kan penggambaran "diuwik-uwik"? Saya nggak sepenuhnya percaya dengan pendapat guru bimbel saya itu, tapi juga nggak sepenuhnya menyangkal. Jadi mungkin itu pendapat media masa tentang UN tetap menjadi penentu yang terkesan utama.

Curhatan kedua, disamping UN memang menakutkan, kenapa sih media massa kesannya menambah-nambahi kengerian yang sudah ada? Seminggu sebelum UN, banyak berita di koran tentang UN itu sendiri. UN, Guru Curang Diancam Pidana. Kunci Jawaban UN Beredar Lewat SMS. UN, Turunkan 100 Personil. Soal UN SMA Sederajat Kampar Dikumpulkan di Polres.

AAAAAAAAHHHH... Bagaimana tadi saya mengerjakan kok santai-santai saja? Apakah saya kelewat santai? Apakah malah saya sudah siap? Kok kayanya diluar sana penyelenggara UN amat heboh?

Saya jadi dapat satu kata untuk UN: heboh.

Ketiga, kenapa sih UN SMA paling heboh diberitakan dan dilaksanakan? Sampai-sampai ada lima paket soal yang beda. Padahal kan SMP juga ada UN, bahkan SD pun ada UASBN.

Dalam pikiran saya ada tiga alasan untuk ini. Satu, UN SMA paling menentukan untuk masa depan. Maksud saya, kalau SD, kan masih lanjut SMP dan SMP masih lenjut ke SMA. Masih dalam bentuk sekolah gitu loh. Kalau SMA sudah bukan bentuk sekolah, melainkan perguruan tinggi yang hubungannya sama dunia kerja. Dua, mungkin soal UN SMA lebih susah daripada soal UN SMP. (Ya iyalah, Nggi...) Eits, maksud saya rasanya lebih susah UN SMA bagi anak-anak kelas XII daripada UN SMP bagi anak-anak kelas IX. Apalagai kelas VI. Tiga, SMA memang masa-masa heboh.

Keempat, ya bagaimanapun UN must go on. Setelah UN juga ada SNMPTN yang lebih ngeri (katanya). Ntar deh kalau sempet dan kalau ikut, saya juga ngepost tentang SNMPTN deh.

Bagian ini saya gunakan untuk memotivasi diri sendiri ya. Hehe.

Tetap optimis, Nggi! Biarpun di luar sana banyak kehebohan yang terjadi, yang penting kamu sudah persiapan dan do'a. Udah ngerjain soal-soal sampai bejibun, les sampai maghrib, doa bersama plus ibadah-ibadah lainnya, dll. Insya Allah usahamu tidak akan diingkari. Amin. Kalau kamu merasa tenang, tenanglah. Hehe.


Akhir kata, saya ucapkan terima kasih untuk yang membaca post ini dari awal sampai akhir. Kalaupun gaje, maafkan ya. Terima kasih juga untuk orang-orang yang sudah membantu dan mendoakan saya.

Oh, iya ada salah satu ayat favorit saya nih.

Barang siapa mengerjakan kebajikan, dan dia beriman, maka usahanya tidak akan diingkari, dan sungguh, Kamilah yang mencatat untuknya. (Q. S. Al-Anbiya' 21:95)


-anggi-
16-Apr-2012
13:23



Firts Note After Hiatus : Notes From Qatar

Jumat, 06 April 2012

Untung ya blog itu bukan rumah. Kalau iya, pasti Semanggi 4 Jari sudah berdebu, bersarang laba-laba, bersarang kecoa, dan bersarang hewan-hewan lain karena ditinggal empunya siap-siap ujian akhir.

Yup, Ujian Nasional (UN) kurang lebih memang seminggu lagi, tapi Alhamdulillah ujian-ujian dari sekolah sudah terlewati. Ujian masuk perguruan tinggi juga sudah ada yang mulai. Beberapa minggu yang lalu, saya mencoba ikut tes masuk Politeknik Negeri Semarang, tapi gagal. Saya juga ikut banyak try out, tapi hasilnya belum memenuhi target. Saya jadi berpikir, gimana nanti UN dan SNMPTN. Kok kayak gini terus? Banyak temen yang nilai try out-nya udah 9 bahkan 10.

Disitulah saya inget beberapa pepatah Jepang: saru mo ki kara ochiru (bahkan monyet pun bisa jatuh dari pohon), keizoku wa chikara nari (kegigihan adalah kekuatan), dan nanakorobi yaoki (jatuh tujuh kali, bangun delapan kali). Ini membuat saya berpikir kalau saya masih punya kesempatan asal saya tekun. Ditambah lagi saya nemu buku Notes From Qatar yang isinya cocok dengan tiga pepatah itu.


Pasti banyak yang udah tahu. Selain blog, itu juga judul sebuah buku. Ternyata Notes From Qatar tulisannya Muhammad Assad ini memang diambil dari blognya. Ya semacam Kambing Jantan-nya Raditya Dika gitu deh. Isinya tentang kisah-kisahnya Bang Assad waktu kuliah S2 di Qatar. Nggak melulu pengalaman sih, tapi juga ide-ide, pendapat-pendapat, dan penjelasan-penjelasan masalah sosial keagamaan.

Saya paling suka beberapa part dari buku itu. Pertama, tentang dahsyatnya sedekah--ini yang membuat buku ini terkenal. Bang Assad menceritakan pengalaman sedekahnya yang langsung dapet reward dari Allah swt. Contohnya nonton sepak bola gratis dan naik pesawat kelas bisnis dengan harga ekonomi. Gokil banget! Kedua, bagian-bagian motivasinya, seperti kerja keras untuk mendapat beasiswa, mengalah untuk menang, melihat sesuatu dengan sisi lainnya, sampai menghargai orang lain. Di setiap bab, pasti diselipin ayat Al-Qur'an, hadist, atau kata-kata dari tokoh terkenal. Bang Assad cerita kalau dia bisa seperti sekarang itu nggak gampang. Ia juga pernah jatuh bangun berkali-kali. Menurut dia, untuk meraih sukses kita harus punya 3P: positive, persistence, and pray. Inilah yang membuat saya tertular semangat.

Karena diambil dari blog, bahasa nge-blognya masih terasa. Tapi nggak papa. Jadi buku juga oke kok, banget malah. Bahasanya ringan dan penyampaian maksud juga lancar. Bang Assad pinter banget membuat pembaca paham apa sih sebenernya yang mau disampaiin atau gimana sih yang bagus. Topik yang diangkat juga menggelitik. Tulisan-tulisannya nggak terkesan omong kosong karena si penulis sudah berpengalaman. Sayangnya ada beberapa ejaan yang kurang sempurna. Ya itu tadi, kekhasan blog masih belum hilang.

All in all, buku ini cocok banget dibaca untuk semua kalangan, tapi paling bagus untuk anak-anak muda. Selain Bang Assad masih muda, tapi juga banyak pembelajaran yang bisa diambil berkaitan dengan kehidupan anak muda.

So, ready, set fire, and light the fire! Positive, persistence, and pray!


-anggi-
6 April 2012
16:03

Social Care Hari Keempat; Final

Sabtu, 14 Januari 2012

Drrrt... Drrrtt...
Pagi-pagi ada SMS dari Jujuk. Isinya kira-kira begini, "Maaf ya teman-teman. Hari ini aku harus ke Jogja, jadi nggak bisa soscare. Nanti bapakku yang izin."
Hmm... Oke deh. Karena saya bukan anggota DPR yang bisa menentang bapaknya Jujuk, relakan sajalah hari keempat ini cuma berlima.

Rencananya hari ini mau nglanjutin Three Idiots yang kemarin belum selesai ditonton, closing ceremony, rujak party, dan foto-foto. (haha yang terakhir itu nggak pernah lupa ya?)

Eh, sebelum ke panti, saya dan Ariany ke pasar Randusari tempat nenek saya biasanya jualan. Bukannya mau jadi sales dagangannya nenek saya lho ya. Kemarin saya sudah pesan buah-buahan buat rujak party hari itu. Jadi tinggal ngambil aja.

Movies
Ruang Aula yang kemarin disulap jadi bioskop, hari keempat ini nasibnya nggak beda jauh. Setelah nyelesaiin film Three Idiots, sisa waktunya masih banyak banget. Untung si Luthfi udah siap-siap bawa film lain. Akhirnya kami nonton Karate Kid. Malah sehabis Karate Kid dilanjut nonton I Not Stupid karena waktu entah kenapa nggak habis-habis. Hehe.

Penutupan
Untunglah di acara penutupan ini saya nggak dipaksa ngasih sambutan lagi. Fiuhh... Setelah sambutan dari pihak panti, kami foto-foto dengan susah payah (baca: bingung siapa yang mau pegang kamera). Nggak tanggung-tanggung dah, foto-fotonya sampe pintu gerbang. Untung aja Maxiimal nggak langsung diusir keluar gerbang.

Oh ya, kelompok Maxiimal ngasih foto dan bola sebagai kenang-kenangan. Niatnya sih mau ngasih sembako atau sabun, tapi kayaknya udah pada hampir defisit deh. Haha.

Kelompok Maxiimal pakai batik Ganesha. Dari kiri: Dalilah, Ariany, Luthfi, saya, dan Cacak.



Habis itu makan deh. Mama Dalilah ngirim nasi kotak dari Lombok Idjo lho. Makan ayam... Pok pok pok...

Di acara ini sempet ngerasa terharu juga sih. Jadi punya rasa optimis, care, lebih deket sama temen-temen, peka terhadap lingkungan, suka bersih-bersih, rajin mandi, gosok gigi... *plak!*
Saya juga jadi mikir. Selama saya disini, waktu sholat saya jadi lebih teratur daripada pas di rumah yang kadang serabutan.

Rujak Party
Tapi... Tapi... Sebelum Jujuk meninggalkan kami ke Jogja, dia sudah beli bola (tentu aja uangnya patungan). Di hari terakhir ini rencananya bola itu mau dipakai main futsal sehabis Ashar.

Nah sebelum futsal itulah rujak party. Saya bersama Ariany dan Huda yang nyiapin rujaknya lho. Saya sengaja pesan ke Huda untuk dibuatin sambel yang nggak pedes. Kenapa? Waaah... Berani-berani saya makan pedes, bisa-bisa masuk rumah sakit nanti.

Begitu rujaknya dikeluarin di lapangan, WAAAAAA.... Langsung diserbu dengan anarkis.



Say Goodbye to The Sun Today
Sambil ngeliatin anak-anak panti main futsal featuring Luthfi, saya ngobrol ngalur ngidul sama Ariany dan Dalilah (Caca udah pulang). Hari itu saya dan Ariany pulang sore banget. Sampe rumah Maghrib.

Besoknya pantat udah nggak pegel karena perjalanan Manyaran-Ketileng. Besoknya nggak usah bawa-bawa papan Scrabble Luthfi. Besoknya nggak pusing mikirin mau ngadain acara apa. Besoknya nggak usah piket sore-sore. Walaupun begitu, besoknya juga nggak ngakak bareng temen-temen sebelum Dhuha. Nggak nge-bully Dalilah lagi. Besoknya nggak ketemu adik-adik panti yang lugu. Dan yang pasti besoknya udah nggak social care di PA Ikhlasul Amal 2. Hal-hal kayak itu bakal bikin kangen sampe besok tua. Kenapa? Because we will not get any identical circumstance. That's what we called memories. And memories are to cherish forever in our hearts.


-anggi-
15 Jan 2012
11:46

Social Care Hari Ketiga; Busy Day

Senin, 02 Januari 2012

Recommended untuk baca posting hari pertama dan hari kedua. :)

Nah seperti saya bilang di posting hari kedua, hari ketiga social care kelompok Maxiimal diisi dengan games setelah Dhuha. Ada enam games, yaitu mindahin kelereng pakai sendok, masukin bola ke ring basket, komunikata, main balon, masukin pensil dalam botol, dan main rafia berantai. Sesuai kesepakatan, dari sekitar 30 anak yang ikut dibagi menjadi dua kelompok. Nah karena peserta untuk setiap lomba itu beda-beda (ada yang kelompok, ada juga yang individu), masing-masing kelompok harus mengirimkan wakilnya. Jadi gitu deh sistemnya.

Ada sekitar 13 hadiah yang kami siapkan. Kan kelompok Maxiimal ada enam orang. Nah masing-masing bawa dua hadiah. Tapi entah siapa dan mengapa ada yang bawa tiga. Ya Alhamdulillah deh. Yang pasti itu bukan saya. Hehe. Isi hadiahnya juga macem-macem lho.


Sayangnya hari ini giliran saya masak. But, don't worry. Tetep ada fotonya kok.

Lomba balon: bawa balon di kepala sambil joget-joget diiringi irama musik dangdut yang asoy. Goyang terus...

Lomba kelereng: bawa kelereng pakai sendok yang digigit. Ayo jangan curang.

Lomba basket: masukin bola ke ring. Bisa masukin berapa dalam lima kali lemparan? Wuidih si Luthfi sampai kena euforia di bawah ring.

Lomba rafia: masukin rafia ke lengan baju terus disalurin ke temen satu kelompok. Teruuuus sampai muter.

Lomba masukin pensil dalam botol. Masnya kelihatan sumringah. Haha.

Lomba komunikata. Pesan yang harus disalurkan adalah "tak keplak gupak glepung". Nah loh coba ucapin berulang-ulang. Pas lomba ini, saya sudah selesai masak lho.

Duh ceria banget ya? Hayo coba temukan kelompok Maxiimal diantara orang-orang ini. Hehehe.

Masih ingat Kemal yang saya tulis di Social Care Hari Pertama? Saya seneng sekaligus terharu lihat dia seneng, ceria, dan aktif. Nggak kayak di hari pertama yang diem dan nggak mau ngomong sama sekali. Itu foto dia lagi main balon (baju abu-abu) bersama Sodin.

Games-games selesai sebelum sholat Jum'at. Selama anak laki-laki sholat Jum'at, kami para cewek (saya, Ariany, Dalilah, dan Cacak) bisa leyeh-leyeh di kantor. Ah akhirnya... Bahkan si Dalilah dan Ariany sampai tidur. Hehe.

Next, setelah sholat Dhuhur, kami mengadakan nobar (nonton bareng). Memang sudah direncanakan sejak awal sih. Medianya menggunakan laptop Luthfi dan proyektor pinjaman dari kantor ibu saya. Awalnya sempat bingung cara ngoperasiinnya (bayangkan! Saya salah bawa manual! Yang kebawa malah manual treadmill. -_-). Tapi Alhamdulillah akhirnya bisa. Oh, iya, filmnya Three Idiots. Kenapa pilih film ini? Dalilah bilang sih memotivasi banget. Ada yang belum nonton?


Saat Ashar filmnya belum selesai. Rencananya mau dilanjut besoknya.

Hmm... Di hari keempat, ada parade film dan rujak party lho. Mau tahu film apa aja yang diputar? Gimana model rujak party? Dan kemana Jujuk di hari terakhir? Tunggu di posting hari keempat ya.


-anggi-
2 Jan 2012
20:41

NB: Untung panti asuhannya punya lapangan yang cukup luas ya?




 

2009 ·Semanggi 4 Jari by TNB