Antara CO2 dan CO (part 2) : Gas Pembunuh

Sabtu, 22 Mei 2010

Ohayou Gozaimasu!
Minggu pagi...Matahari bersinar cerah...

Well, berhari-hari yang lalu saya sudah bercerita tentang karbon dioksida yang bisa 'membunuh' manusia secara perlahan. Nah, ada lagi yang lebih mengerikan nih. Temennya karbon dioksida ini adalah penjahat tulen. Dia adalah karbon monoksida (CO).

Mengapa penjahat tulen?
Hmm... Dalam jumlah yang sedikit pun gas ini bisa mengganggu kerja hemoglobin (sel darah merah) yang tugasnya mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Secara tubuh kita juga butuh oksigen dong. Akibat fatal dari kekurangan oksigen bisa berakhir dengan kematian. Bahkan di Amerika Serikat, penyebab utama kematian akibat keracunan ya gara-gara gas CO ini.

Dari mana sih itu anak?
Jadi gini, gas karbon juga mengalami pembakaran dan bereaksi dengan oksigen. Kalau pembakarannya sempurna akan menghasilkan karbon dioksida (CO2). Kalau tidak sempurna ya hasilnya CO. (Jangan tanya tentang CO3! Bakalah panjang masalahnya. Bahas CO2 dan CO dulu ya)

Nah, pembakaran tidak sempurna itu pembakaran apa? Biasanya sih si karbon kekurangan oksigen. Jadi dia cuma mengikat satu oksigen jadilah CO.

Contoh pembakaran tidak sempurna adalah hasil dari pembakaran saat pertama kali menyalakan mobil, merokok, tungku kayu bakar, kompor batu bara, dll. Kalau pembakaran-pembakaran itu dilakukan di ruangan tertutup, pasti karbon akan kekurangan oksigen untuk diikat. Maka dari itu, kalau menyalakan mobil pintunya jangan ditutup ya.

Akibatnya mengerikankah?
Oh ya pasti. Dalam sebuah kemacetan lalu lintas, kadar karbon monoksida di udara dapat meningkat sampai menimbulakan gangguan kesehatan (letih, sakit kepala, mual), atau lebih berbahaya lagi.

Mau yang lebih ngeri? Baca lagi dari atas! =D


Sumber : Einsten Aja Gak Tau! by Robert L. Wolke; buku-buku Kimia kelas X.
 

2009 ·Semanggi 4 Jari by TNB