My Full Head

Selasa, 22 Februari 2011

Second semester of eleventh grade. Fiuuh...



Everyday I get many of assignment in almost all subject. Doing Biology workbook, Math workbook, Physic worksheet, History summary, aaarggh... many many of homework. I think I have been facing catastrophe. Someone, please help me... >.<

And here is my after-school schedule:
Mon : take a course at Neutron
Tues : join mentoring
Wed : usually have a meeting of SLF for next June
Thurs: take a course at Neutron
Fry : take a course at LIA
Sat : take a course at LIA
Sun : FREE \(^.^)/

Spirit! Spirit! Man jadda wajada. One who's serious will be successful. Spirit!

My head's so full that I can't determine. And you know what? When I turn my TV on and watch a news, my head be more full. News never end reporting unsolved problem. Yeah, something like "stormy" Sidang Paripurna. Hahahaha. Hmm... Full full full.
Let's watch Sponge Bob or Maruko-chan if that so.


-anggi-
22/2/2011
7:34 PM

Sharing Dikit

Jumat, 18 Februari 2011

Di sekolah saya ikut kegiatan mentoring. Semacam halaqah gitu. (Bagi yang belum tahu atau lupa apa itu halaqah, silahkan serach di google. Hehe)

Posting kali ini, saya cuma mau nge-share artikel yang dikasih kakak pementor saya, Mbak Winda. Dibaca yaa... Dibaca ya...

NB: Bacanya jangan buru-buru ya, teman.

Let's begin!

Kawan, pernahkah kau merasakan sebuah penderitaan yang sangat?
Barangkali rasanya seperti ingin mati saja!
Seperti apa sih berpisah dengan teman yang kita sayangi?
Mungkin, kita akan mengenang masa-masa bersamanya dan berharap semua yang telah berlalu kembali lagi, berangan andai mereka tak pernah pergi...

Kawan, bagaimana rasanya diliputi benci dan kemarahan?
Ah, seperti mau meledak dada dan kepala. Inginnya memuntahkan segala kekesalan sepuas-puasnya.
Kawan, kita pasti pernah gagal. Saat itu, rasanya dunia sudah tertutup bagi kita. Tak ada lagi semangat apalagi tekad. Kita pun berhenti, malas untuk bergerak lagi.

Kawan, kita semua pernah berbuat dosa. Sering kita sadar dan menyesal, tapi kita tak pernah sanggup keluar daripadanya.
Kawan, aku percaya ketika waktu terus berjalan dan semua itu berlalu, engkau akan melihat dengan pandangan berbeda. Bisa jadi engkau merasakan penderitaanmu dulu tak sehebat yang kau kira.
Masih banyak orang lain yang menderita. Mungkin saja engkau akan melihat kemarahan dan kebencianmu tidaklah beralasan.
Sangat boleh, kegagalanmu belum ada apa-apanya. Barangkali kesalahan dan dosa itu akan membuat kita bisa melihat dan menghayati kebenaran.
Kawan, seiring waktu berjalan, pikiran kita tumbuh, perasaan kita berubah.
Jikalah pada demikian halnya, maka mengapa kita biarkan diri tenggelam, sedangkan ia akan menjadi masa lalu pada akhirnya.

Jadi...

Jikalah derita 'kan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa, sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nanti.
Jikalah kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa tidak dinikmati saja, sedang ratap tangis tak akan mengubah apa-apa.
Jikalah luka kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa, sedangkan ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama.
Jikalah benci dan amarah akan menjadi rasa malu pada akhirnya, maka mengapa mesti dibiarkan diumbar sepuas rasa, sedang menahan diri lebih berpahala.
Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti tenggelam di dalamnya, sedang taubat lebih utama.
Jikalah harta menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti dikukuhi sendiri, sedang kedermawanan justru akan melipatgandakannya.
Jikalah kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti membusungkan dada, sedang dengannya manusia diminta memimpin dunia.
Jikalah ketampanan dan kecantikan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti dibanggakan sedang ia akan hilang dimakan waktu.
Jikalah bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti dirasakan sendiri, sedang berbagi akan membuatnya lebih bermakna.
Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka, sedang begitu banyak kebaikan bisa dicipta.

Suatu hari nanti saat semua telah menjadi masa lalu, aku ingin ada di antara meraka yang bertelekan di atas permadani sambil bercengkrama dengan tetangganya, saling bercerita tentang apa yang telah dilakukannya di masa lalu, hingga mereka mendapat anugerah itu...

[Duhai kawan, dulu aku miskin dan menderita, namun aku tetap berusaha senantiasa bersyukur dan bersabar. Dan ternyata, derita itu hanya sekejap saja dan cuma seujung kuku, dibanding segala nikmat yang kuterima disini.]

[Wah kawan, dulu aku hanya membuat dosa sepenuh bumi, namun aku bertobat dan tak mengulangi lagi hingga maut menghampiri. Dan ternyata, ampunan-Nya seluas alam raya, hingga sekarang aku berbahagia.]


That's! Yang saya garis bawahi bukan apa-apa sih, cuma beberapa part yang saya suka. Hehehehe. Semoga bermanfaat ya.

Kalau saya ambil kesimpulan sih, seperti hidup cuma numpang lewat. Iya kan? Masih ada tujuan akhir yaitu akhirat.

Mungkin ada yang mau kasih kesimpulan lagi?


-anggi-
18-02-2011
9:39 PM

Impressing Bali (part 2)

Senin, 14 Februari 2011

Iya iya saya tahu ini benar-benar terlambat. Selang waktunya lamaaaaaaa buangeeet sama part 1. Tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. OK? OK?
Next, setelah kemarin main-main ke Bedugul dan nonton tari Kecak, hari kedua di Bali seputar pantai deh kayaknya. Belanja di Krisna, Garuda Wisnu Kencanya (err... ini sama sekali bukan pantai sih), Pantai Dreamland, Pantai Kuta, dan Museum Jangkrik menunggu kami.

Belanja di Krisna
Seru sekali~
Belanja disini tergolong murah dengan barang yang komplit plit plit. Mulai dari makanan, sabun, aksesoris, baju, kaos, lulur, kain, kudeng (iket kepala orang Bali itu loh), dan lain-lain. Lagipula kita nggak usah repot-repot nawar. Krisna ini semacam swalayan gitu deh, bukan pasar. =)

Garuda Wisnu Kencana
Belum ada perubahan bentuk yang signifikan dari waktu saya kesini dulu. Sempat pernah dicat warna ijo kan? Sekarang malah catnya agak luntur.






Pantai Dreamland yang Agak Mengecewakan
Yang menarik cuma pasirnya yang putih dan image-nya sebagai kepunyaan Tommy Suharto. Sudah, titik.

Airnya nggak sejernih di Kuta dan akses menuju kesana agak ya susah.

Kampung Untuk Tamu Asing
Hayo bisa nebak apa maksudnya nggak?

Ya, betul~! Kuta ternyata singkatan dari Kampung Untuk Tamu Asing. Seperti biasa kalau kita mau ke Kuta, parkir bis dulu di central park terus naik angkutan deh. Syik asyik asyik~!

Pasirnya nggak putih sih (hitam malah), tapi airnya subhanallah jernihnya. Apalagi sunsetnya, kakkoii~ Sayang saya menikmati sunset sambil ngantri di pemandian. Hihihi.

Ngomong-ngomong tentang pemandian, hiks, mengerikan. Jadi sistemnya bilas di luar dan ganti baju di ruangan sempit gitu. Bilas di luar itu sangat mengerikan, apalagi ditambah pengantri di belakangmu adalah anak-anak cowok. TIDAAAAAK! Kayaknya waktu itu bisa dibilang saya wudhu, bukan bilas. 

Saya tidak tahu apakah ada tempat mandi yang lain atau tidak, yang jelas mandi waktu itu tidak maksimal. Apalagi ditambah saya tidak bawa baju cadangan. Niatnya sih nggak nyebur, tapi Rhona, Erma, Ina, Fajar, dll narik saya sampai ke laut. Dasar! Akhirnya saya beli rok tipis panjang di pantai. -___-

Dan tahu tidak, waktu saya diceburin ternyata masih ada headset di kantong celana! Waduh. Untung deh nggak rusak. Produk Noki* memang beda. Haha.

Museum Kartun
Masih di daerah Kuta, tepatnya di Sunset Road, ada toko kaos bernama Jangkrik 85. Unik loh...

Karena harganya yang mahal, err... nggak dulu deh.

Last Destination
Hari ketiga di Bali, tinggal satu tempat lagi nih. Tanjung Benoa. Yeeei~
Karena letak hotel sudah di Nusa Dua, tak perlu lah lama-lama di perjalanan.


Karena takut diceburin lagi, kabur ke Pulau Penyu aja ah.


Ini Pulau Penyu.


Dulu saya pernah prihatin dengan keselamatan penyu. Dan huaaah~ impian saya betemu penyu akhirnya tercapai.


Pantai Benoa itu best of the best pantai di Bali deh. Pasirnya kuning dan enak buat main. Air lautnya juga lebih jernih dari Kuta.

That's! Budayanya, kerukunan antar umatnya, dan keindahannya menarik saya. Impressing island for me.

Btw, kalau ditanya mana tempat yang paling berkesan di Bali, saya pilih hotel. Hehehe, bukan kenapa-kenapa, tapi disitu tempat yang bisa lebih mengakrabkan dengan teman-teman.

There’s something crazy about this day
Like I’m walking on a trampoline
I couldn’t get much higher


So if I ask you, would you stay
‘cause you remind me of a ballerina dancing on a wire

And I don’t ever want to say goodbye
I just want to steal this moment
Right away from time
(David Archuleta - Parachutes and Airplanes)

-anggi-
15-2-2011
12:02 PM


 

2009 ·Semanggi 4 Jari by TNB