Borobudur Tells Something (part 2)

Sabtu, 22 Oktober 2011

Well, yah. I'm here after longing so long. I don't really know why I come back too late. I'm sorry. Better late than never, right? Okay, let's continue discussing about our great heritage which save its own story. What else? It's Borobudur!

Kalau di part 1 kita sudah membicarakan relief, mari kita bicarakan hal yang betul-betul tiga dimensi sekarang. Hmm... Let me see. Sebenarnya sangat buanyaak benda-benda tiga dimensi di Borobudur, seperti arca dengan berbagai macam bentuk dan arsitektur seni terapan lainnya. Namun karena keterbatasan sumber, saya hanya akan membahas arca Budha, arca singa, dan saluran pembuangan air. Check it out!

Arca Budha



Ya pasti sudah pada tahu dong di candi ini banyak sekali arca Budha. Namun ternyata masing-masing arca punya keunikan lho. Mau tahu keistimewaannya? Coba lihat posisi tangannya. Itu tuh yang mengarah ke bawah. Arca dengan posisi tangan seperti itu ada di sisi candi bagian timur (kalau nggak salah. Hehe. Maaf... Maaf... Lupa). Nah kalau di sisi barat sudah beda lagi. Apalagi di sisi selatan dan utara.

Arca Singa

'

Tidak hanya di China, di Jawa pun singa juga sering dibuat arca. Tapi tentu aja beda. Coba perhatikan gambar arca singa di Borobudur (atas) dengan patung singa versi China di bawah ini.


sumber: lolosad.com

Bagaimana? Beda kan? Singa versi China digambarkan dengan banyak ornamen China dan muka garang. Sedangkan singa versi Jawa digambarkan dengan ornamen dan tata rambut ala Jawa dan muka dengan toothy smile. Menurut Pak Agus (tour guide saya waktu itu), hal tersebut menggambarkan pribadi masyarakat setempat waktu itu ramah dan murah senyum. Seperti orang Indonesia dulu hingga nanti kan?

Saluran Pembuangan Air
Tadi sudah saya katakan, selain seni murni seperti arca, ada juga seni terapan. Seperti pembuangan air yang dibentuk seperti kepala singa ini.



Jadi semisal hujan deres, air nggak akan menggenang karena dibuang/ disalurkan lewat sini. Airnya keluar lewat mulut singa yang terbuka. Nah hal tersebut menunjukkan bahwa waktu itu tidak hanya seni, tapi juga arsitektur sudah maju.


Hmm... Kaya sekali ya budaya kita. Ini aja baru satu candi dan sudah menyimpan banyaaaak sekali cerita. Ini aja baru di Jawa Tengah, belum di Jawa yang lain atau pulau yang lain. Ini aja baru di Indonesia, belum di belahan dunia yang lain. Oh, manusia memang unik.

Katakanlah: "Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu. ..." (Ar-Ruum : 42)



-anggi-
Sabtu, 22 Okt 2011
21:06 WIB
 

2009 ·Semanggi 4 Jari by TNB