Tampilkan postingan dengan label pojok smaga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pojok smaga. Tampilkan semua postingan

Social Care Hari Keempat; Final

Sabtu, 14 Januari 2012

Drrrt... Drrrtt...
Pagi-pagi ada SMS dari Jujuk. Isinya kira-kira begini, "Maaf ya teman-teman. Hari ini aku harus ke Jogja, jadi nggak bisa soscare. Nanti bapakku yang izin."
Hmm... Oke deh. Karena saya bukan anggota DPR yang bisa menentang bapaknya Jujuk, relakan sajalah hari keempat ini cuma berlima.

Rencananya hari ini mau nglanjutin Three Idiots yang kemarin belum selesai ditonton, closing ceremony, rujak party, dan foto-foto. (haha yang terakhir itu nggak pernah lupa ya?)

Eh, sebelum ke panti, saya dan Ariany ke pasar Randusari tempat nenek saya biasanya jualan. Bukannya mau jadi sales dagangannya nenek saya lho ya. Kemarin saya sudah pesan buah-buahan buat rujak party hari itu. Jadi tinggal ngambil aja.

Movies
Ruang Aula yang kemarin disulap jadi bioskop, hari keempat ini nasibnya nggak beda jauh. Setelah nyelesaiin film Three Idiots, sisa waktunya masih banyak banget. Untung si Luthfi udah siap-siap bawa film lain. Akhirnya kami nonton Karate Kid. Malah sehabis Karate Kid dilanjut nonton I Not Stupid karena waktu entah kenapa nggak habis-habis. Hehe.

Penutupan
Untunglah di acara penutupan ini saya nggak dipaksa ngasih sambutan lagi. Fiuhh... Setelah sambutan dari pihak panti, kami foto-foto dengan susah payah (baca: bingung siapa yang mau pegang kamera). Nggak tanggung-tanggung dah, foto-fotonya sampe pintu gerbang. Untung aja Maxiimal nggak langsung diusir keluar gerbang.

Oh ya, kelompok Maxiimal ngasih foto dan bola sebagai kenang-kenangan. Niatnya sih mau ngasih sembako atau sabun, tapi kayaknya udah pada hampir defisit deh. Haha.

Kelompok Maxiimal pakai batik Ganesha. Dari kiri: Dalilah, Ariany, Luthfi, saya, dan Cacak.



Habis itu makan deh. Mama Dalilah ngirim nasi kotak dari Lombok Idjo lho. Makan ayam... Pok pok pok...

Di acara ini sempet ngerasa terharu juga sih. Jadi punya rasa optimis, care, lebih deket sama temen-temen, peka terhadap lingkungan, suka bersih-bersih, rajin mandi, gosok gigi... *plak!*
Saya juga jadi mikir. Selama saya disini, waktu sholat saya jadi lebih teratur daripada pas di rumah yang kadang serabutan.

Rujak Party
Tapi... Tapi... Sebelum Jujuk meninggalkan kami ke Jogja, dia sudah beli bola (tentu aja uangnya patungan). Di hari terakhir ini rencananya bola itu mau dipakai main futsal sehabis Ashar.

Nah sebelum futsal itulah rujak party. Saya bersama Ariany dan Huda yang nyiapin rujaknya lho. Saya sengaja pesan ke Huda untuk dibuatin sambel yang nggak pedes. Kenapa? Waaah... Berani-berani saya makan pedes, bisa-bisa masuk rumah sakit nanti.

Begitu rujaknya dikeluarin di lapangan, WAAAAAA.... Langsung diserbu dengan anarkis.



Say Goodbye to The Sun Today
Sambil ngeliatin anak-anak panti main futsal featuring Luthfi, saya ngobrol ngalur ngidul sama Ariany dan Dalilah (Caca udah pulang). Hari itu saya dan Ariany pulang sore banget. Sampe rumah Maghrib.

Besoknya pantat udah nggak pegel karena perjalanan Manyaran-Ketileng. Besoknya nggak usah bawa-bawa papan Scrabble Luthfi. Besoknya nggak pusing mikirin mau ngadain acara apa. Besoknya nggak usah piket sore-sore. Walaupun begitu, besoknya juga nggak ngakak bareng temen-temen sebelum Dhuha. Nggak nge-bully Dalilah lagi. Besoknya nggak ketemu adik-adik panti yang lugu. Dan yang pasti besoknya udah nggak social care di PA Ikhlasul Amal 2. Hal-hal kayak itu bakal bikin kangen sampe besok tua. Kenapa? Because we will not get any identical circumstance. That's what we called memories. And memories are to cherish forever in our hearts.


-anggi-
15 Jan 2012
11:46

Social Care Hari Ketiga; Busy Day

Senin, 02 Januari 2012

Recommended untuk baca posting hari pertama dan hari kedua. :)

Nah seperti saya bilang di posting hari kedua, hari ketiga social care kelompok Maxiimal diisi dengan games setelah Dhuha. Ada enam games, yaitu mindahin kelereng pakai sendok, masukin bola ke ring basket, komunikata, main balon, masukin pensil dalam botol, dan main rafia berantai. Sesuai kesepakatan, dari sekitar 30 anak yang ikut dibagi menjadi dua kelompok. Nah karena peserta untuk setiap lomba itu beda-beda (ada yang kelompok, ada juga yang individu), masing-masing kelompok harus mengirimkan wakilnya. Jadi gitu deh sistemnya.

Ada sekitar 13 hadiah yang kami siapkan. Kan kelompok Maxiimal ada enam orang. Nah masing-masing bawa dua hadiah. Tapi entah siapa dan mengapa ada yang bawa tiga. Ya Alhamdulillah deh. Yang pasti itu bukan saya. Hehe. Isi hadiahnya juga macem-macem lho.


Sayangnya hari ini giliran saya masak. But, don't worry. Tetep ada fotonya kok.

Lomba balon: bawa balon di kepala sambil joget-joget diiringi irama musik dangdut yang asoy. Goyang terus...

Lomba kelereng: bawa kelereng pakai sendok yang digigit. Ayo jangan curang.

Lomba basket: masukin bola ke ring. Bisa masukin berapa dalam lima kali lemparan? Wuidih si Luthfi sampai kena euforia di bawah ring.

Lomba rafia: masukin rafia ke lengan baju terus disalurin ke temen satu kelompok. Teruuuus sampai muter.

Lomba masukin pensil dalam botol. Masnya kelihatan sumringah. Haha.

Lomba komunikata. Pesan yang harus disalurkan adalah "tak keplak gupak glepung". Nah loh coba ucapin berulang-ulang. Pas lomba ini, saya sudah selesai masak lho.

Duh ceria banget ya? Hayo coba temukan kelompok Maxiimal diantara orang-orang ini. Hehehe.

Masih ingat Kemal yang saya tulis di Social Care Hari Pertama? Saya seneng sekaligus terharu lihat dia seneng, ceria, dan aktif. Nggak kayak di hari pertama yang diem dan nggak mau ngomong sama sekali. Itu foto dia lagi main balon (baju abu-abu) bersama Sodin.

Games-games selesai sebelum sholat Jum'at. Selama anak laki-laki sholat Jum'at, kami para cewek (saya, Ariany, Dalilah, dan Cacak) bisa leyeh-leyeh di kantor. Ah akhirnya... Bahkan si Dalilah dan Ariany sampai tidur. Hehe.

Next, setelah sholat Dhuhur, kami mengadakan nobar (nonton bareng). Memang sudah direncanakan sejak awal sih. Medianya menggunakan laptop Luthfi dan proyektor pinjaman dari kantor ibu saya. Awalnya sempat bingung cara ngoperasiinnya (bayangkan! Saya salah bawa manual! Yang kebawa malah manual treadmill. -_-). Tapi Alhamdulillah akhirnya bisa. Oh, iya, filmnya Three Idiots. Kenapa pilih film ini? Dalilah bilang sih memotivasi banget. Ada yang belum nonton?


Saat Ashar filmnya belum selesai. Rencananya mau dilanjut besoknya.

Hmm... Di hari keempat, ada parade film dan rujak party lho. Mau tahu film apa aja yang diputar? Gimana model rujak party? Dan kemana Jujuk di hari terakhir? Tunggu di posting hari keempat ya.


-anggi-
2 Jan 2012
20:41

NB: Untung panti asuhannya punya lapangan yang cukup luas ya?




Social Care Hari Kedua; Get Suwung Away

Sabtu, 31 Desember 2011

Recommended untuk baca dulu Social Care Hari Pertama. :)

Hari itu tanggal 22 Desember 2011 alias hari ibu. Tapi kelompok Maxiimal sama sekali nggak mempersiapkan kegiatan apapun yang berkaitan dengan hari ibu. Boro-boro kegiatan berkaitan hari ibu, kami malah berencana kegiatan hari itu masih sama dengan hari yang sebelumnya. Lagipula pengurus panti mengadakan kerja bakti. Jadi nggak ada acara yang spesifik dari kelompok Maxiimal.

Conduct Your Emotion to The Grass
Setelah sholat Dhuha, kegiatan kami kerja bakti membersihkan halaman panti. Bersama anak-anak Ikhmal, kami mencabuti rumput. Karena saya pikir di berbagai tempat yang namanya mencabuti rumput itu sama, nggak usah saya jabarin ya. Hehe.

Kiri: Luthfi (putih) dan Jujuk (biru). Kanan: Saya (ijo) dan Ariany (biru). Tengah: bapak panti.

Ada Dalilah juga lho (kanan putih)

Waktu itulah saya baru tahu kalau Dalilah takut kodok dan suka banget lihat putri malu (Mimosa pudica). Haha. Oh iya, Cacak nggak ikut kerja bakti karena hari ini giliran dia masak.

More Than Words
Bukannya ramai kayak hari sebelumnya, hari kedua ini cuma sedikit yang mau keluar kamar. Bahkan yang ikut sholat Dhuha pun sedikit. Akhirnya kami memutuskan untuk main Scrabble (yang ikut pun nggak seramai Scrabble hari pertama).

Dari kiri: Cacak, Ariany, saya, dan Jujuk. Yang tiduran itu Mas Agus.

Beberapa anak Ikhmal yang ikut Scrabble. Dari kiri: Ilham, Sodin, Roqim, dan Anas.


Saat itu saya baru tahu kalau ternyata banyak anak Ikhmal yang sakit flu, jadinya nggak bisa ikut kegiatan. Dan mungkin juga masih pada capek setelah kerja bakti.


Zenith
Seusai Dhuhur, kami benar-benar kehabisan ide ingin melakukan apa. Kebanyakan anak Ikhmal malah tidur. Ya saya bisa maklum sih. Apalagi siang itu anginnya semilir banget. Saya juga jadi ikutan ngantuk. Sayangnya nggak boleh ketahuan tidur pas social care. Hmm.

Ada beberapa anak Ikhmal yang baca koran juga sih. Saya, Ariany, Cacak, dan Dalilah ikutan baca di meja depan kantor. Sedangkan Luthfi dan Jujuk main musik di aula.

Dari kiri: Ariany, Dalilah, saya, Sodin, Huda, dan Ilham.

Tahun lalu Ikhmal 2 juga dijadikan tempat social care. Saya tanya sama Huda kegiatan mereka ngapain aja. Dia bilang ngadain games-games. Pas itu saya dibisiki Cacak kalau di foto kelompok social care tahun lalu, anak-anak Ikhmal pada bawa hadiah. Akhirnya kami berencana untuk mengadakan games besoknya. Bukan cuma games, tapi rencananya ada hadiah untuk yang menang. Boleh sih. Nah daripada suwung kayak begini?

Saya juga minta maaf sama Huda untuk kesuwungan hari ini. Dia malah bilang, "Aku juga minta maaf ya, Mbak. Tadi malah aku tinggal tidur." Eh, kok ngaku?

Tak lama kemudian, Sodin, Huda, dan Ilham balik ke kamarnya. Dalilah dan Ariany malah mulai saling curhat. Akhirnya saya dan Cacak bergabung dengan rombongan Luthfi-Jujuk di Aula. Ternyata disana lumayan ada banyak anak. Ada yang main gitar, ada yang main catur. Tapi dengan santainya si Jujuk malah tidur. -_-

Kelas gitar dadakan oleh Luthfi. Yang di kiri Luthfi namanya Febi. Yang didepan Luthfi namanya Arif.

Saya dan Cacak ikut-ikutan main catur padahal sama-sama nggak ngerti catur. Waktu saya coba main catur versus Cacak, malah diketawain. Masalahnya kita mainnya maju mundur. Hahaha. Anehnya, pas giliran Cacak main, Jujuk ngasih tahu harus jalan kemana (Jujuk udah bangun). Tapi pas giliran saya yang main, Jujuk juga ngasih tahu saya harus jalan kemana. I, ini bukannya sama aja Jujuk main sendirian ya?

Piket
Yak, seperti biasa sehabis Ashar pasti piket. Hari ini saya dapet bagian bersihin aula. Setelah piket, kelompok Maxiimal rapat dulu di office membahas games-games untuk besok. Ada enam lomba lho. Mau tahu? Baca posting hari ketiga ya.



-anggi-
1 Jan 2012
13:20

NB: Ini udah tahun 2012 ya?


Social Care Hari Pertama

Jumat, 23 Desember 2011

Terinspirasi kakak-kakak kelas yang memposting kegiatan social care di blog, saya juga jadi pengen ikutan. FYI, biasanya yang mau social care itu bingung mau ngadain kegiatan apa. Lewat posting-posting kayak gitulah saya jadi punya referensi dan gambaran social care. Ya selain share pengalaman juga sih. Nah siapa tahu ada adik kelas atau siapapun yang tidak sengaja menemukan posting ini kececer di Google dan bisa dapet gambaran social care. Hahaha.

Well, tanggal 21-24 Desember 2011 sekolah saya mengadakan acara Social Care. Ya semacam kerja kelompok sosial di panti-panti, misal panti asuhan, panti jompo, panti cacat ganda, dll. Hmm... Ini memang program wajib untuk kelas XII sih. Jadi, tiap tahun insya Allah ada.

Kebetulan saya dapat di Panti Asuhan Ikhlasul Amal 2 (Ikhmal 2). Begitu saya baca dimana alamatnya... WHAT? Ketileng? Itu super duper jauh dari rumah saya di Manyaran. Menurut teman saya, Sidiq, Manyaran-Ketileng jaraknya 20 km lho.


Untuk transportnya saya numpang Ariany yang rumahnya Ngaliyan (pokoknya searah kalau dari Manyaran mau ke Ketileng). Huhuhu. Terharu dia rela boncengin saya naik motor selama 4 hari berturut-turut mengarungi luasnya Semarang. :D Thank you so much, girl!

Selain saya dan Ariany, kelompok social care di Ikhmal 2 ada Luthfi, Cacak, Dalilah, dan Jujuk (selanjutnya saya sebut kelompok Maxiimal ya). Sejak sebelum social care dimulai, kita udah bolak-balik kesana. Pertama, cari alamat (yang absurd. Berangkat, tahu tempatnya, terus langsung pulang). Yang kedua, nganter berkas-berkas dari sekolah sekalian survey ke pantinya. Mulai dari tanya-tanya data panti, tanya-tanya data anak-anak asuh, sampai nyusun rencana mau ngapain pas social care. Jujur aja kita bingung banget mau ngapain pas social care. Takutnya kalau nanti acaranya malah suwung atau sepi.

Akhirnya disepakati acara pertama sholat Dhuha berjama'ah, terus acara edukasi, dilanjut sholat Dhuhur berjama'ah, acara bebas, sholat Ashar berjama'ah, dan yang terakhir piket. Nah, bingungnya itu di acara sehabis Dhuha dan Dhuhur. Mau ngapain coba? Edukasi tu apa? Belajar? Games? Well, setelah diberi jadwal kasar itu, saya malah jadi galau sendiri (eh, galau bersama satu kelompok ding. Hehe). Mana sebelum social care itu saya banyak Try Out dari bimbel. Huuff...

Pembukaan
Setelah sholat Dhuha di hari pertama, ada acara pembukaan. Sambutan-sambutan gitu deh. Begitu si pembawa acara (yang kemudian saya tahu namanya Mas Ali) bilang, "Selanjutnya sambutan oleh kakak-kakak dari SMA 3," sret! Cacak dan Luthfi langsung nengok ke arah saya. Apa boleh buat. Nah karena saya tahu anak-anak tidak suka pidato panjang, sambutan saya singkat saja. Sip!

Ice Breaking with English?
Setelah itu, kelompok Maxiimal memutuskan untuk ngobrol-ngobrol dulu dengan anak-anak Ikhmal 2. Karena ada 30-an anak, akhirnya dibagi menjadi dua kelompok, kelompok SMP dan SMA. Cacak dan Luthfi lagi-lagi nengok ke saya pas ditanya siapa yang mau di kelompok SMA. It makes me a bit nervous. Kenapa? Saya belum bilang kan kalau Ikhmal 2 isinya anak-anak cowok semua? Yap, itulah. Cacak dan Luthfi kebagian ngobrol bareng adik-adik SMP, sedangkan saya dan Ariany kebagian mas-mas. -_-

Meskipun begitu, dua kelompok itu sempat dijadikan satu lagi karena Cacak dan Luthfi gagal mengatasi kesuwungan. Tapi selanjutnya dibagi lagi menjadi per kelompok empat orang untuk belajar Bahasa Inggris. Bukan ide yang buruk sih. Sedikit bingung sih mau ngajarin apa. Akhirnya saya ngajarin kosakata. Hehe.

Salah satu anak Ikhmal di kelompok saya sudah pada jago kok. Ada Arif, Nur, Hasan, dan Kemal. Anak yang namanya Kemal ini masih SMP, nggak kayak tiga yang lainnya yang sudah SMA. Di acara itu, dia nggak pernah ngomong kecuali nyebut nama. Waktu saya tanya satu pertanyaan, dia tetep nggak mau ngomong. Waktu saya ajak bercanda, dia juga nggak ngomong apalagi ketawa. Misteri.

Scrabble and Guitar
Kerasa ada yang kurang? Ada yang sengaja saya kurangi lho. Tahu apa?

Jujuk dan Dalilah memang nggak ada pas acara sesudah Dhuha tadi. Di panti itu ada usaha air isi ulang. Nah Jujuk bantu-bantu disana. Sedangkan Dalilah bantu-bantu ibu panti masak. Tapi sebelum Dhuhur mereka balik lagi kok.

Setelah Dhuhur, ternyata Luthfi bawa Scrabble. Langsung aja kita main bareng. Anak-anak Ikhmal 2 juga kelihatan penasaran sama mainan itu. Padahal yang main cuma lima sampai enam orang, tapi yang ngrubutin banyak banget. Mereka pada pinter main Scrabble lho.

Di panti juga ada alat-alat musik, semacem gitar, bass, drum, sampai rebana. Si gitaris AllSize, Luthfi, langsung main gitar sama anak-anak Ikhmal yang juga pinter main gitar. Jujuk juga ikutan main gitar sih. Cukup sesuatu main Scrabble diiringi gitar. Hehe.

Sayang banget nggak ada yang bawa kamera. Tapi okelah...

Piket
Sehabis Ashar ada jadwal piket. Ya intinya bersih-bersih panti gitulah.

Selesai piket, terus pulang deh. Tunggu postingan Social Care Hari Kedua ya.




-anggi-
28 Des 2011
16:47

My Dearest School

Jumat, 18 November 2011


Sudah banyak orang Semarang yang tahu kalau SMP 2 Semarang dan SMA 3 Semarang itu sudah ada sejak zaman Belanda. Saya juga sudah tahu sih, tapi sewaktu dulu ada foto jadul kedua sekolah itu di Museum Ranggawarsita, tetep aja kagum. Apalagi itu sekolah saya. :)


Kebetulan sewaktu ngubek-ubek file, ada foto ini. Pamer deh.



-anggi-
19/11/2011
14:02

Thirty Five In One

Kamis, 28 April 2011

I never thought my second year in SMA 3 Semarang will last next June. Why is it so fast? Besides there will be 10 days with UKK (Ulangan Kenaikan Kelas), I will be in third grade for sure. Aaaaah~ I have not ready yet.

And~

My fun classmates will be separated. We will get new classmates. Uh... I'll surely miss you, guys. Every moment passed will be memorized in my heart (insya Allah. hehehe). Introducing ourselves to each other, facing dementor (hehe), togetherness on Ramadhan, having fun in Bali, getting dark aura in History 1, Ligasha moment, also Smaga Cup, dramas, having same jackets, and many many many more things I can not mention one by one. If I had had long arms like Luffy, I would have hugged you all. :D

I do wish to close this semester with happiness. So, where ever we will go for "farewell", whether staying a night together or just walking around in a day full, the most crucial is our togetherness, right?


Keep smiling, keep shining
Knowing you can always count on me, for sure
That's what friends are for
For good times and bad times
I'll be on your side forever more
That's what friends are for
(Stevie Wonder - That's What Friends Are For)



P.S. Always count on me? Insya Allah ya. On your side forever more? Nothing lasts forever. Hehe.



-anggi-
dedicated for XI IPA 6 SMA 3 Semarang 2010/2011
April 28 2011
9:38 PM

Between Cat and Horse

Kamis, 09 Desember 2010

My beloved school (SMAN 3 Semarang) has a mysterious (but friendly) black cat. It likes walking around canteen and "greeting" people by rubbing its fur to someone's leg. Hihihi. I remembered when a girl was luckily being rubbed. She wowed the people there, screaming and getting on the chair. And the cat? Just went away...

But today, I looked this mysterious cat near the mosque of my school. In a box! It laid there accompanied by 2 little cats. They're cute with black fur like their mom. Ups! Mom? I don't really know the mysterious cat is their mother or not, but I just guess so. Uh, so sweet~~~


aiiih, so cute~~

So, why do I put "horse" at the title?
If you come to my class, you will notice that horse is a symbol. Actually it is SEMPAK JARAN which stands for Semangat Kekompakan Jajaran IPA Enam.

As a standard for eleventh grade in my school, we have a uniform that is a jacket! However, it's not so typical. Hmmm, the other classes also have something like this.
what's on the back?



Yeah! This is Antonio! Our horse!


That's all about cat and horse. Cat and horse are two different animal. (?)




-anggi-

09/12/2010 4:13 PM

Definitely Prohibited

Rabu, 23 Juni 2010

Tadi malam saya iseng baca buku Tata Tertib Siswa SMA Negeri 3 Semarang. Ini aneh, tidak biasanya saya baca buku seperti itu. Warna cover pink-nya itu lho, kok seolah menarik saya untuk membaca. =D
Well, post ini akan sedikit menyinggung tentang peraturan. Cuma satu point kok. Tenaaaaang...

Disitu tertulis azaz umum yang menjadi dasar pembuatan peraturan untuk sekolah-sekolah lain juga. Tepatnya di Bab III Azaz Umum point ke-3 dan ke-4 ada tulisan :

3. Mempunyai rasa persatuan dan kekeluaragaan terhadap sesama teman dan sesama anggota OSIS.
4. Senantiasa bersikap ramah, saling menghargai sesama OSIS dan anggota masyarakat.


Nah tuh... Have you got it?
Belum ngerti ya? Sebenernya saya ingin menyangkutkan ini dengan pertemanan di sekolah. Anyway, ini mengingatkan saya sebagai anggota OSIS (pada dasarnya semua siswa anggota OSIS kan? Kalau pengurus OSIS itu beda lagi).

Seorang teman berkata, "Aduh.. Tadi malem aku perang status, tau ga sih? Aku perang dingin sama yang naksir gebetanku. Nanti aku mau ketemu dia, kalian temenin aku ya nanti kalau dia juga bawa gank-nya." Dulu guru saya juga pernah bercerita bahwa pernah ada yang iseng ngempesin ban sepeda motor temennya atau nyuri helm cuma gara-gara dia benci sama orang itu. Apa seperti ini kehidupan anak SMA? Hhmm.. Saya merasa lebih enak jadi anak SD yang damai.

Dan hubungannya adalah...
Saya pikir itu urusan anak-anak sendiri. Tentang bagaimana dia atau kita bersikap kepada teman. Saya pikir ya inilah cara kita.

Eits, ternyata itu juga ada aturannya toh? Saya kira sekolah cuma ngurus kalau ada yang bertengkar serius, pencurian helm, atau iseng yaaa istilahnya cuma kegiatan jeleknya lah. Ternyata pada dasarnya kita memang harus menghargai dan bersikap ramah kepada teman.

And thus, it definitely prohibited

For the peace world!! Yeah!

Eventhough we're not the same, different ways.
And we walk on different path, different road in this life.
Can we hold each other's hand together in this world and be as one?

M.o.E bukan Mo'E'

Senin, 14 Juni 2010

Kemarin Minggu, 13 Juni 2010 adalah hari yang dinanti anak-anak ekskul Bahasa Jepang di Smaga (nama ekskulnya Mochi = Smaga Otaku Cihui). Yuhuuuu.... Itu ekskul saya loooh.

M.o.E
Hari itu ada acara namanya M.o.E (Mochi on Education), yaitu lomba untuk anak-anak SMA se-kota Semarang. Lombanya tentu saja berkisar tentang jepang. Ada PUJ (Pengetahuan Umum Jepang), Kana (ya isinya huruf-huruf jepang gitu), Kabaret, Shoudo (nulis kanji pakai kuas), Manga (gambar komik Jepang), Story Telling, dan Igo (catur Jepang). Sayangnya, Igo tidak jadi diadakan karena peminatnya sedikit. =(

Sebelum hari H itu kami (para kohai kelas X dan senpai kelas XI feat. Utami-sensei) sudah sibuk rapat sana-sini. Sampai-sampai waktu UKK juga ada rapat walaupun sebentar. Saya dapet tugas jaga lomba Kana dan nyampein poster ke SMA 7. Memang sedikit tugas saya, apalagi poster ke SMA 7 itu sepertinya nggak ngaruh. Tapi ya, memang ada yang lebih ahli sih ya. *ngeles*


Soran Boshi
Diacara itu, saya juga ikut nari Soran Boshi lho. Dokushou dokushou.. Soran soran.. Hehehe. Jadi itu semacam tarian yang menggambarkan aktivitas nelayan. Kalau dilihat sepertinya memang mirip sih. Ada gerakan yang kayak narik-narik layar kapal, ngelempar ikan, dorong perahu, dan lain-lainnya yang mirip nelayan. Hihihihi.

Oh, iya! Kami dibantu alumni SMA 3 juga. Namanya Mas Beri. Satu kata yang saya pikir pertama kali lihat Mas Beri adalah "tinggi". Hahahaha. Emang tinggi kok.



Persiapan Soran Boshi. Lano (yang lagi dikuncir rambutnya di bawah) itu kelihatan paling repot ya? Hehehe.

Dari Makanan Hingga Pakaian
Tentu saja ada stan-stan yang jualan. Dari takoyaki, okonomiyaki, onigiri, sampai es yang jelinya kayak mi dan pernak-pernik. Hihihi lucu-lucu. Uang saku saya pun dengan lancarnya keluar untuk beli onigiri paket abon-ayam (Rp. 5000), es yang jelinya kayak mi (Rp. 6000), dan takoyaki (Rp. 5000 @3 gelinding). Oishii! Nggak nyesel keluar uang. Hihihi.

Brosur Shibuya (yang jual aksesoris) (kiri) dan Takoyaki-kun (kanan).

Mas Kucing
Hihihi. Ini lucu sih. Hari itu juga di Paragon ada cosplay. Nah, tahu-tahu para cosplayer itu dateng. Tambah meriah deh suasananya.

Salah satu yang saya suka adalah Mas Kucing. Asilnya dia cosplay shinigami yang bentuknya kucing sih, tapi malah nggak mirip shinigami (dewa kematian). Mirip kucing yang habis minum sirup (karena di mulutnya ada merah-merahnya). Imuuut.

Maaf, saya nggak sempat foto. Penggambarannya Mas Kucing itu pakai kemeja putih yang ada merah-merahnya, dasi, jas, dan bando kuping kucing. Tak lupa bawa kampak biar kelihatan shinigami. Hehehe. Anehnya kampak itu malah dihias pakai pita pink.

M.o.E Trivia
1. Ada teman saya (bukan Mochi) bilang M.o.E dengan sebutan Mo'E' (artinya mati atau sekarat gitulah). Grrr... Awas kamu!
2. Waktu Soran Boshi, musiknya mati. Sempat nunggu kayak patung. Padahal itu di depan kepala sekolah lho.
3. Saya baru tahu Mas Amri (kakak kelas saya) yang lucu itu kalau panik bisa jadi nyeremin.
4. Beginilah kostum M.o.E :
model : saya. XD

5. Lomba PUJ dan Manga dimenangkan oleh SMA 5 (sekolah tetangga. hehehe)
.
6. Waktu istirahat di base camp, sempet-sempetnya mainan sepatu.

(Kiri) Sita (cewek deket jendela) sedang meratapi sepatunya di ventilasi. :D
(Kanan) Sidiq, Selma, Sita (semua di deket jendela) mainan sepatu. Hihihi.


7. 2 juri di M.o.E adalah Iwata-sensei dan Asada-sensei. Mereka orang Jepang asli.
8. Latihan Soran Boshi cuma sekitar 3 minggu sebelum hari H.


Hmm... Apa lagi ya? Ya yang pasti M.o.E itu berkesan. Jaya SMA 3! Jaya Mochi!
Yuhuuuu...!

Tuggu di acara Mochi selanjutnya. ^^.


Cinemact, Karya Anak-anak Hebat!

Sabtu, 20 Februari 2010

Hari Rabu, 17 Februari lalu teman saya, Shabrina, mengiklankan program yang diadakan ekstrakurikulernya yaitu sinematografi. Tahu kan sinematografi? Itu lho, ekskul yang biasanya buat film...

Shabrina bilang kalau akan diadakan Cinemact (Cinema in Action). Dari judulnya pun sudah pasti diketahui itu acara nonton bareng. Menariknya, film-nya adalah film buatan anak-anak sinematografi. Ada SKJ (Sandal Karo Joni), When The Tea Tells Somethings, dan Cakra Indigo. Dan tiketnya pun bisa dibilang cukup murah dengan harga 5000 rupiah saja.


Aku dan tiketku.
hihihihi. udah lecek.



Mau tidak mau (sebenarnya saya sangat mau) saya menonton film-film itu. Apalagi itu wajib karena setelah itu kami ditugaskan untuk membuat sinopsis (ada-ada saja). Alasan lain, saya ingin melihat film yang semua crew, termasuk aktor dan aktrisnya, adalah teman-teman saya. Hihihihi.

Yap, film itu diputar pada hari Sabtu, 20 Februari 2010. Saya menonton di sesi 3 atau jam 2 siang. Oh, iya. Kenapa dibagi per sesi? Itu karena ruang multimedia yang dijadikan TKP hanya bisa menampung kurang lebih 100 orang. Padahal murid-murid SMA 3 bejibun banyak aje gile kayak gitu. Hahahaha.

Paginya saya tetap ikut ekskul tenis dan mochi (Bahasa Jepang) hingga pukul 12.30. Hari Sabtu memang hari ekskul di SMA 3, kan? Saya bersama Selma cuma muter-muter smaga dari pukul 12.30-14.00. Habisnya nggak ada kerjaan sih. Kalaupun ada, pasti itu cuma bolak-balik ke kantin, baca komik, dan duduk-duduk nggak jelas di depan koperasi (itu tempat yang adem). Tapi akhirnya saya bertemu Annisa dan Gardin walaupun sebentar. Berikut ini adalah hasil kerjaan orang kurang kerjaan (baca : kami berempat) :


Berimajinasi sedang membuat iklan itu bagus. Dan inilah hasilnya, iklan HP Nokia Supernova punya Gardin. Setting : taman di depan masjid smaga.

Next, it's time to the movie!

SKJ (Sandal Karo Joni)
Bercerita tentang seorang anak bernama Joni dan temannya, Maman. Joni punya sandal warna pink yang katanya bisa membawa keberuntungan. Secara kebetulan pun Joni mendapat keberuntungan beruntun! ('keberuntungan' yang didapat Joni ini agak wagu sih. Tapi lucu. Hahaha.)

Namun secara tak sengaja Maman menjatuhkan sandal Joni itu ke sungai ketika mereka memancing. Joni pun menjadi sedih dan secara kebetulan (lagi) dia tertimpa sial! Benarkah sandal si Joni itu berpengaruh pada pemiliknya?

Ternyata tidak. Dihari yang sama (saat itu Joni memakai sandal Maman), Joni berhasil menyelamatkan seorang gadis yang dicopet. Ternyata, si gadis itu adalah kakak dari orang yang ditaksir Joni. Hahahaha.

Pendapatku : simpel tapi bagus. Alurnya ringan tapi mudah dimengerti. Pemain-pemainnya pun bermain bagus (terutama Maman menurutku). Dan tahukah kamu? Film ini disutradarai oleh Shabrina! Keren kan? Temen saya, Citra, juga jadi salah satu pemainnya lho... Eh, film ini banyak adegan yang pakai Bahasa Jawa lho..

When The Tea Tells Something
Bercerita tentang seorang remaja putri yang diculik oleh seorang remaja putra. Nampaknya remaja putra ini hanya orang suruhan. Terbukti dari telepon yang datang dari orang yang ia panggil 'bos'.

Namun orang suruhan ini sangat baik. Ia merawat luka cewek yang diculik itu. Ia juga rajin membuatkan teh untuk cewek itu. Dan dari teh itulah ada suatu perasaan yang muncul (weleh, kok bahasanya jadi kayak gini?). Saya pikir karena itulah judul film itu When The Tea Tells Something. Ada 'something' dateng dari teh! Haha. Ajaib.

Pendapat : konsepnya bagus, film tanpa dialog panjang (seperti drama Korea kalau saya bilang). Tapi endingnya saya nggak begitu ngerti (jujur). Ya kalau bisa sih mending pakai sedikit dialog untuk menggambarkan endingnya. Jangan dipaksakan menggunakan dialog yang sangaaaaaaaaat minim. Oh iya, teman saya, Tya, terlibat dalam film ini.

Cakra Indigo
Inilah film yang paling heboh dibicarakan. Kata Shabrina, film ini yang terbagus. Masuk peringkat 7 di festival film indie lho...

Ceritanya ada seorang anak yang bernama Cakra. Dia indigo. Bisa melihat apa yang akan terjadi. Namun bakat indigonya itu membawanya berhadapan dengan salah satu masalah sekolah.

Di saat dia down, dia berjalan-jalan dengan pacarnya. Bukannya hilang rasa down-nya, tapi malah dapat penglihatan tentang orang gila yang akan ditabrak motor. Dan benar saja, orang gila yang sedang bermain bola itu hapir saja ditabrak motor. Tetapi Cakra yang menyelamatkan orang gila itu malah tertabrak. Ckckckck. Kasihan.

Pendapat : efeknya BUAGUS! Bagus kayak film profesional. Wahahahaha (lebay ya?). Tapi serius, bagus. Sayangnya waktu aku nonton, suaranya nggak jelas. Apalagi ditambah anak-anak yang ketawa lihat akting si Cakra. Hahahaha. Tapi emang lucu sih... Apalagi waktu adegan orang gila. Bwahahahaha. Bikin ngakak. Sok renang di got gitu deh. Hahaha. Oh iya, Mbak Sari terlibat dalam film ini.


dapet teh dan majalah juga lho..

Waktu ngisi komentar, saya hanya menuliskan "good". Hehehe... Maaf ya. Habisnya aku bingung mau nulis apa. Tapi keseluruhan udah bagus kok. Anak-anak SMA 3 (tepatnya yang sinematografi) emang hebat! Maju terus anak-anak Indonesia!


P.S. tanpa sadar saya sudah mengerjakan tugas membuat sinopsis. Hahaha.
 

2009 ·Semanggi 4 Jari by TNB