A Journey to Get There: Memories of SNMPTN

Kamis, 26 Juli 2012

Subhanallah. Alhamdulillah. Allahu akbar.

Yap, akhirnya. Setelah lama menanti dan nyoba-nyoba sana-sini, akhirnya saya dapat tempat kuliah juga. Alhamdulillah ada satu kursi untuk saya di Universitas Diponegoro.

Oh, iya. Saya pernah bilang mau cerita tentang SNMPTN kan? Here it goes...

Kalau saya bilang sih, SNMPTN itu pesta akbar lulusan-lulusan SMA. Dari yang baru lulus sampai yang tahun kemarin sudah kuliah pun ada. Dari yang niat banget sampai yang cuma coba-coba. Dari pelosok sampai ke kota. Dari yang pesimis sampai PD abis. Ya pokoknya macam-macam lah saking banyaknya yang ikut.

Pra-SNMPTN
Ini masa-masa yang cukup berat. Hard, heavy, and a bit hurt. Tapi... Ada kata "tapi" nih. Menurut saya sih, berat itu datang dari pikiran kita. Nah, dari mana dia datang? Bisa jadi dari terlalu memikirkan kuota. Bisa juga dari hasil try out. Hmm... Mungkin juga karena ada rasa takut.Atau kombinasi dari ketiganya dan alasan-alasan lain.

Saran saya, buang semua! Apanya? Ya rasa yang membuat kita tidak nyaman. Pikir dan bicarakan dengan dirimu sendiri kalau kamu bisa berulang kali. Rasa takut itu juga bisa membuat kita males gerak loh. Akhirnya malah nggak belajar.

Oh iya, ini ada motivasi dari guru bimbel saya (Mas Slem, thank you!).

SNMPTN itu kayak perang. Nah kalau perang itu butuh tahu apa? Pertama, tahu kemampuan kita. Siapin lah itu pedang, pistol, meriam, apa aja deh. Kedua, tahu medan dan situasi perang itu. Terus ketiga, tahu lawannya siapa. Udah bener-bener nyiapin pedang, nanti tahu-tahu lawannya pakai tank. Ya kalah.
Jangan lupa berdo'a. OK? Bagi yang muslim: sholat fardhu jangan telat, dhuha, tahajud, shalawat, dan sedekah. Top lah itu. (Itu saya cuma nyalurin kata-kata Ustadz Yusuf Mansur. Hehe)


SNMPTN
Jangan menyerah dulu sebelum SNMPTN karena puncak perjuanganmu ya di SNMPTN itu.

Waktu itu tempat ujian saya di Universitas Negeri Semarang (Unnes). Thanks, Unnes! Karena tempatnya yang asri, jadi ngurangi grogi deh.

Tips:
  1. Sehari sebelum SNMPTN cek dulu tempat ujian.
  2. Kalau butuh kendaraan waktu berangkat, naik kendaraan roda dua saja. Jalan ke tempat tes pasti macet. Percaya deh.Oh iya, berangkatnya jangan mepet.
  3. Jangan lupa bawa kartu tes dan perlengkapan alat-alat tulis: pensil, penghapus, bolpoin, penggaris, dll.
  4. Jangan terpengaruh penampilan peserta lain. Belum tentu yang penampilannya oke lolos. Pikirin aja itu.
  5. Biasanya kan SNMPTN dilaksanakan dua hari, nah selesai SNMPTN hari pertama fokus pada SNMPTN hari kedua.
Pasca-SNMPTN
Santai aja lah... Nonton drama korea juga oke. Hehe. Sewaktu saya selesai SNMPTN, The Moon that Embraces The Sun lagi diputer di Indosiar. Jadi ada kesibukan setelah SNMPTN dan nggak galau. (eh, kesibukan apa coba?). Carilah kesibukan pasca-SNMPTN.


Ulalalala~
Kok saya jadi ngasih tips-tips ala majalah ibu-ibu gini sih? Nggak papa deh. Semoga bermanfaat. :)

Oh iya, saya juga mesti bersyukur karena nggak semua orang bisa di posisi ini. Bahkan teman saya dari China, Jessica dan Candy, pernah kaget. Kata mereka, "What? Ninety six for two thousand? In China is easier." Saya gantian kaget. Masa sih di China nggak susah? Kan penduduknya lebih banyak. Mungkin universitas disana ada banyak kali ya?

Pernah nonton Indonesian Idol 2012? Salah satu pesertanya (siapa ya, saya lupa) pernah bilang, "Saya berjuang juga demi temen-temen saya yang nggak lolos. Saya nggak boleh ngecewain mereka." Nah, betul itu.

Last, posting ini bukan bermaksud sombong. Saya hanya ingin memotivasi. Maaf kalau ada yang tidak berkenan.


-anggi-
27 Juli 2012
13:27
 

2009 ·Semanggi 4 Jari by TNB