Negeri di Awan

Rabu, 30 Maret 2011

Oh, saya baru sadar akan suatu hal. Ini menyangkut Negeri di Awan yang menawarkan ketentraman. Ini menyangkut Negeri Khayalan yang penuh keindahan.

Sebenarnya tidak salah mengharap ketentraman dan keindahan dari negeri-negeri itu. Tidak... Sama sekali tidak. Pertanyaannya adalah apakah kita benar-benar mengharap hal-hal indah itu untuk diwujudkan di dunia nyata atau hanya mengharap kita masuk ke Negeri di Awan. Mana yang kamu pilih? Hati (belum yang terdalam sih) saya mengaku memilih membawa hal-hal indah itu ke dunia nyata. Kenyataannya, dia hanya mengaku, belum meresapi. Semakin hari, dia lebih condong ke pengharapan datangnya Negeri di Awan.



Secara personal, saya mulai berpikir seharusnya kitalah yang membawa aura Negeri di Awan ke dunia nyata, bukan malah kita yang ingin masuk ke sana. Mengapa? Karena jika hanya menunggu negeri itu datang, kita tak akan tahu. Hanya menunggu. Terus... Terus... Terus menunggu. Kapan kita akan meraih mimpi setinggi awan jika hanya berdiam menunggu?

Keindahan awan memang melenakan. Keindahan yang seharusnya kita lihat sejenak saja untuk kembali lagi hidup di bumi. Mari, bersama-sama meraih salah satu bagian Negeri di Awan untuk kita bawa pulang.

Kau nyanyikan untukku
sebuah lagu
tentang negeri di awan
dimana kedamaian menjadi istananya...
(Katon Bagaskara - Negeri di Awan)

-anggi-
30/03/2011
4:32 PM

Saat Mood Main Ayunan

Jumat, 25 Maret 2011

Di suatu hari yang cerah, langit biru, awan putih, dan angin berhembus sepoi-sepoi, Anggi dan Mood sedang bermain bersama. Mereka bermain di playground yang banyak permainannya.

Awalnya mereka naik jungkat-jungkit. Mereka naik turun secara bergantian dan seimbang. Maklum, jumlah massa kali percepatan gravitasi mereka sama dengan nol. (he?)

Anggi : "Wah, Mood, kamu di atas!"
Mood : "Ah, sekarang kamu yang di atas!"
Anggi : "Kalau gantian gini, seru juga ya. Wiiii..."
Mood : "Bener. Tapi kok gini-gini terus ya?"

Akhirnya Mood bosan bermain jungat-jungkit. Dia mendekati prosotan.
Mood : "Bosen ah, Nggi. Aku mau main prosotan aja." (menaikki tangga prosotan)
Anggi : "Kalau kamu di atas, kelihatan bagus, Mood."

Walaupun Anggi senang dengan Mood yang ada di atas prosotan, tiba-tiba Mood berseluncur ke bawah.
Anggi : "Mood, kalau kamu di bawah, naik ke atas prosotan lagi bakalan agak lama. Soalnya harus naik tangga dulu, tapi kalau turun cepet banget."
Mood : "Iya, tapi kan memang begitu."
Anggi : "Kalau gitu, kamu di atas yang lama aja. Jangan cepet-cepet turun."
Mood : "Terus, ngapain dong aku di atas?"

Akhirnya Mood memutuskan untuk naik ayunan. Karena ayunannya hanya satu, mereka bergantian. Sekarang masih giliran Mood yang naik ayunan dan Anggi yang mendorong.
Mood : "Wiiiii... Ayo, Nggi, yang keras dorongnya."

Mood yang sedang naik ayunan benar-benar membuat mood Anggi ikutan naik ayunan. Yeah, moodswing. Kadang Mood terlalu keras ke belakang sehingga hampir menabrak Anggi. Kadang malah ke samping, keluar dari jalur. Kadang pula ke depan hingga Mood tertawa gembira.

Walaupun kadang Anggi dan Mood memainkan permainan di playground itu secara bergantian, tapi inilah permainan yang akhir-akhir ini sering dimainkan oleh mereka. Yang pasti, ayunan membuat Mood berganti posisi lebih cepat.



-anggi-
25/03/2011
9:10 PM
 

2009 ·Semanggi 4 Jari by TNB