Inilah Saya

Rabu, 30 Desember 2009

Wohaaaa...
Sejauh ini saya sudah menerbitkan 3 postingan, tapi saya belum pernah menulis tentang saya sendiri di blog. Bahkan profil saya pun tidak saya beri deskripsi (ya ampun, mungkin saya lagi error ya?). Tapi kapan-kapan kalau saya tidak malas, saya akan beri deskripsi.

Well, cerita ini dimulai ketika saya lahir. Waktu itu tanggal 31 Juli 1995 di kota Semarang. Hingga postingan ini ditulis pun saya masih tinggal di Semarang. Usia empat tahun saya mulai masuk sekolah di TK Islamic Center. Dan masih tertulis jelas di memori saya kalau saya sangat cengeng waktu itu. Bahkan guru saya pernah bilang, "Wah, Mbak Anggi hari ini hebat, nggak nangis di sekolah." Aduuuh...

Next, saya mempelajari pendidikan dasar di SD Siliwangi 02 Semarang. Pengalaman 6 tahun terasa mantab untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya di SMPN 2 Semarang. Saya tidak menyangka bisa masuk di SMP itu. Secara sekolah itu adalah sekolah terfavorit di kota Semarang. *bangga*. Dan saya yang biasa-biasa saja ini cukup kaget karena bisa masuk kelas akselerasi. Kaget dalam artian, cukup repot dalam mengikuti pelajaran awalnya. Namun, pengalaman saya di kelas itu membuahkan hasil yang baik pada akhirnya. Itu juga berkat bantuan guru-guru dan ke-18 teman sekelas saya.

Hingga postingan ini ditulis saya masih bersekolah di SMAN 3 Semarang. Sekolah yang saya cintai. Agak kaget sih sebenarnya. Karena sekarang teman sekelas saya menjadi 35 anak. Ya, saya tidak masuk kelas akselerasi lagi. Awalnya kaget juga (ah, sepertinya saya mudah kaget ya?), tapi akhirnya saya bersyukur karena tidak masuk ke kelas akselerasi. Yippii, bravo!!

Saya suka menulis. Seperti kata guru saya, menulis itu bisa menghasilkan banyak hal. Nge-blog itu juga menulis kan? Awalnya saya sudah berpikir membangun blog sejak kelas VII. Tapi macet di tengah jalan dan akhirnya blog itu saya hapus. Hmmm...

Ya kira-kira sejauh inilah saya. Kalau soal sifat, tentu saya tidak bisa menilai diri saya sendiri. Yang pasti saya suka mendengarkan musik dan membaca komik. Mau sharing? Silahkan. Saya suka berbagi pengetahuan. ^^.

The Resistance - Muse, Musiknya Lebih "greng"

Selasa, 29 Desember 2009

Belum lama ini Muse mengeluarkan album baru lagi (tepatnya bulan 14 September 2009). Ya mungkin postingan ini agak telat sih. Karena pasti Anda sudah membaca artikel tentang album ini di majalah kan? Bahkan Wikipedia pun sudah memposting.



Ya, tapi tak apalah. Masalahnya saya baru dapet awal Desember. Hehe. Ceritanya kurang update gitu deh. Hahahaha.

Tapi lagu-lagunya bagus lho. Liriknya bagus. Ya kalau lirik sih memang bagus sejak album-album sebelumnya, tapi di album ini lebih bagus lagi. Ini contohnya yang membuat saya merasa "waaaaaaaah".
i want to reconcile the violence in your heart,
........
i want to exorcise the demons from your past.
Kalimat ini ada di lagu Undisclosed Desires. Tuh kan. Dari judulnya saja sudah terasa "greng". Maksud saya (ya ini mungkin bahasa inggris saya yang jelek jadi saya berpendapat begini) pilihan bahasanya bagus. Nah, pilihan yang bagus itu tetap tidak melupakan rima yang tidak memaksa.

Ada lagi yang bagus.
then she attacks me like a Leo, when my heart is split like Rio.
Penggemar New Moon pasti tahu lagu ini. Yaps, betul. I Belong To You.
Mengapa saya bilang kalimat ini bagus? Hahaha. Sebenarnya simple. Saya hanya berpikir, "Kok Muse bisa kepikiran buat ngebandingin sama Leo dan Rio ya? Mana rimanya cocok lagi." Alright, itulah pikiran saya.
Satu hal lagi yang membuat saya suka dengan lagu ini. Di bagian responds a ma tendresse.. aaa, verse-moi l'ivresse. Sebenarnya itu adalah sepenggal lagu dari OST Samson et Delila yang pernah dinyanyikan oleh Maria Callas dengan suara soprannya. Dan lagi-lagi saya berpikir, "Kok kepikiran ya?". Hehehe.

Ya kira-kira begitu sih.

Tapi kalau dari segi musiknya, saya hanya bisa bilang kalau musiknya lebih "greng". Maklum, saya tidak begitu mengerti musik. Tapi beneran deh, kalau dilihat dari lagu-lagu di album sebelumnya seperti Black Holes And Revelation atau Absolution, musiknya terdengar lebih bervariasi. Dan ketika saya bertanya kepada adik saya yang mengerti tentang dunia per-gitar-an dan per-bass-an, tekhnik bass di sejumlah lagu Muse bisa dibilang bagus. Tuh kan, bukan hanya saya yang bilang kalau Muse itu bagus.

Di lagu United States of Eurasia, musiknya bagus. Saya suka. Iramanya terdengar tidak flat. Begitu juga di lagu yang lain seperti Uprising, Resistance, Undisclosed Desires, Guiding Light, I Belong To You, dan lain-lain.

Di album itu juga ada simfoni sebagai penutup albumnya yang terbagi menjadi 3 lagu, yaitu Symphony Part 1 (Overture), Exogenesis: Symphony Part 2 (Cross-Pollination), dan Exogenesis: Symphony Part 3 (Redemption).

Jadi, tunggu apa lagi? Kalau suka, langsung beli aja. Hehehe.
(berbagai sumber)




Nail Biting? Jangaaaaaan!

Senin, 28 Desember 2009



Waktu zaman saya masih SD hingga SMP saya mempunyai kebiasaan yang sering saya lakukan ketika saya gugup, yaitu menggigiti kuku. Saya juga tidak tahu mengapa saya memilih kebiasaan jelek itu (maksudnya kenapa tidak yang lain? seperti menggigiti roti mungkin? hehehe).

Sebenarnya ibu saya juga pernah menasehati saya agar menghilangkan kebiasaan tersebut. Bahkan ibu saya menambah-nambahkan mitos tentang menggigiti kuku. Hahahaha. Saya yang agak susah mempercayai mitos pun hanya tertawa. Dari teman-teman dan sebuah acara televisipun pernah secara implisit menyatakan bahwa menggigiti kuku itu kebiasaan buruk. Namun tidak dijelaskan mengapa alasannya. Saya pun tidak bergeming. Karena waktu itu saya pernah berpikir kalau dengan menggigiti kuku, saya tidak perlu repot-repot memotong kuku. Hahahaha. Lucu ya kedengarannya? Tapi itulah saya di waktu SD dan SMP. :D

Tapi suatu hari saya membaca sekilas di sebuah artikel bahwa menggigiti kuku atau nail biting bisa menurunkan IQ seseorang. Saya pun berusaha mengurangi bad habit saya itu. Hari ini juga. Ketika saya membuka situs yahoo, ada artikel berjudul 5 Habits to Break in 2010 dan diantaranya ada nail biting itu. Saya pun tertarik untuk mencari artikel tentang mengigiti kuku.

Ternyata orang-orang yang mengigiti kuku biasanya melakukannya secara tidak sadar seperti ketika sedang gugup, stress, senang, bahkan sedang bosan.

Selain dapat menurunkan IQ, menggigiti kuku juga dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan kuku, perusakan lapisan luar gigi, dan kelainan bentuk kuku. Bahkan kadang daging yang berada di bawah kuku bisa berdarah karena ikut tergigit.

Bagian bawah kuku juga merupakan sarang bakteri Staphlococcus (bakteri seperti anggur) yang pastinya Anda tidak mau memakannya kan? Selain itu bisa jadi ada kandungan timah di bawah kuku. Inilah yang mengakibatkan menurunnya IQ. Timah yang menumpuk di bawah kuku ini bisa berasal dari debu dan bahkan dari buah-buahan atau sayur yang tidak dicuci dengan baik. Timah bisa menyerang sistem syaraf sehingga bisa mempengaruhi IQ.

Wah wah.. Ternyata mengerikan juga ya? Padahal kelihatannya sepele. Apalagi kuku seperti punya saya yang agak lunak, gampang untuk digigiti.

Di banyak situs juga sudah dijelaskan tentang banyak cara mengurangi kebiasaan itu. Contohnya memotong kuku secara rutin dan merawat kuku. Kalau dipikr-pikir ada benarnya juga ya? Kalau kuku kita bagus, pasti kita merasa sayang untuk mengigiti kuku. Hehehehe.

(berbagai sumber)

Macaw, Si Cantik dan Si Pintar

Sabtu, 26 Desember 2009

Macaw. Apa sih macaw? Kayaknya pernah denger.

Hihihihi. Itu lho burung yang warna-warni. Burung yang biasanya ada di sirkus..

Jadi, macaw itu burung? Burung apa?

Hmm.. Macaw adalah burung yang termasuk dalam ordo Psittaciformes (ordo untuk burung di daerah tropis). Burung ini masih berkerabat dekat dengan burung nuri dan burung kakak tua. Biasanya burung ini ada di Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

Macaw ini cantik, lho. Nggak percaya? Bulunya saja berwarna warni. Sejumlah spesies macaw memiliki campuran warna bulu anatara merah, biru, kuning, dan hijau. Tetapi ada juga macaw yang berwarna gelap, seperti hitam dan coklat. Warna bulu ini ditentukan oleh spesies macaw itu sendiri. Contohnya Ara ararauna dari genus Ara (genus macaw dengan ekor panjang dan bersayap sempit) mempunyai warna biru dan kuning. Lalu ada Anodorhynchus hyacinthinus dari genus Anodorhynchus (genus dengan badan panjang dan hampir punah) yang berwarna biru di sekujur tubuhnya. Selain genus-genus tersebut, genus yang lain yaitu Cyanopsitta (biru pucat dan abu-abu), Primolius (hijau dengan perpaduan merah, biru, dan kuning), Orthopsittaca (berperut merah, dan Diopsittaca (berpundak merah).





Macaw senang sekali makan biji-bijian, kacang-kacangan, serta buah-buahan. Namun, selain itu macaw juga memakan sedikit tanah liat. Hal ni dilakukannu untuk mendapatkan kalsium dan mineral lain.

Dalam hal intelegensi, macaw adalah burung yang pintar. Terbukti dari sering diikutsertakannya macaw di berbagai pertunjukan sirkus. Pasti pernah nonton kan? Kadang macaw jalan pakai sepatu roda, mengerek bendera, membunyikan bel, berhitung, bahkan mengayuh sepeda. Wah, hebat ya? Bahkan jika dilatih oleh manusia macaw mudah untuk melakukan sesuatu. Wehehehe, kalau bagitu yang pintar macawnya atau pelatihnya ya?

Nah, cantik dan unik kan si macaw ini? Namun bukan berarti hidupnya tenang-tenang saja lho. Si Cantik ini sering diburu untuk diperjualbelikan. Akibatnya macaw hampir punah. Bahkan ada spesies macaw yang sudah punah, contohnya Anodorhynchus glaucus. Wah, kasihan ya? Namun di Brazil, Costa Rica (tepatnya di San Jose), dan Puerto Rico sudah didirikan konservasi macaw.

Uh, banyak juga yang bisa kita pelajari dari macaw ya? Selain cantik, pintar itu perlu. Dan tahu nggak? Biasanya macaw berkumpul dalam jumlah besar untuk menghindari pemangsa. Wah, burung aja bisa bersatu, masa manusia enggak?

Everything has its beauty!

(berbagai sumber)
 

2009 ·Semanggi 4 Jari by TNB