Sharing Dikit

Jumat, 18 Februari 2011

Di sekolah saya ikut kegiatan mentoring. Semacam halaqah gitu. (Bagi yang belum tahu atau lupa apa itu halaqah, silahkan serach di google. Hehe)

Posting kali ini, saya cuma mau nge-share artikel yang dikasih kakak pementor saya, Mbak Winda. Dibaca yaa... Dibaca ya...

NB: Bacanya jangan buru-buru ya, teman.

Let's begin!

Kawan, pernahkah kau merasakan sebuah penderitaan yang sangat?
Barangkali rasanya seperti ingin mati saja!
Seperti apa sih berpisah dengan teman yang kita sayangi?
Mungkin, kita akan mengenang masa-masa bersamanya dan berharap semua yang telah berlalu kembali lagi, berangan andai mereka tak pernah pergi...

Kawan, bagaimana rasanya diliputi benci dan kemarahan?
Ah, seperti mau meledak dada dan kepala. Inginnya memuntahkan segala kekesalan sepuas-puasnya.
Kawan, kita pasti pernah gagal. Saat itu, rasanya dunia sudah tertutup bagi kita. Tak ada lagi semangat apalagi tekad. Kita pun berhenti, malas untuk bergerak lagi.

Kawan, kita semua pernah berbuat dosa. Sering kita sadar dan menyesal, tapi kita tak pernah sanggup keluar daripadanya.
Kawan, aku percaya ketika waktu terus berjalan dan semua itu berlalu, engkau akan melihat dengan pandangan berbeda. Bisa jadi engkau merasakan penderitaanmu dulu tak sehebat yang kau kira.
Masih banyak orang lain yang menderita. Mungkin saja engkau akan melihat kemarahan dan kebencianmu tidaklah beralasan.
Sangat boleh, kegagalanmu belum ada apa-apanya. Barangkali kesalahan dan dosa itu akan membuat kita bisa melihat dan menghayati kebenaran.
Kawan, seiring waktu berjalan, pikiran kita tumbuh, perasaan kita berubah.
Jikalah pada demikian halnya, maka mengapa kita biarkan diri tenggelam, sedangkan ia akan menjadi masa lalu pada akhirnya.

Jadi...

Jikalah derita 'kan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa, sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nanti.
Jikalah kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa tidak dinikmati saja, sedang ratap tangis tak akan mengubah apa-apa.
Jikalah luka kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa, sedangkan ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama.
Jikalah benci dan amarah akan menjadi rasa malu pada akhirnya, maka mengapa mesti dibiarkan diumbar sepuas rasa, sedang menahan diri lebih berpahala.
Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti tenggelam di dalamnya, sedang taubat lebih utama.
Jikalah harta menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti dikukuhi sendiri, sedang kedermawanan justru akan melipatgandakannya.
Jikalah kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti membusungkan dada, sedang dengannya manusia diminta memimpin dunia.
Jikalah ketampanan dan kecantikan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti dibanggakan sedang ia akan hilang dimakan waktu.
Jikalah bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti dirasakan sendiri, sedang berbagi akan membuatnya lebih bermakna.
Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka, sedang begitu banyak kebaikan bisa dicipta.

Suatu hari nanti saat semua telah menjadi masa lalu, aku ingin ada di antara meraka yang bertelekan di atas permadani sambil bercengkrama dengan tetangganya, saling bercerita tentang apa yang telah dilakukannya di masa lalu, hingga mereka mendapat anugerah itu...

[Duhai kawan, dulu aku miskin dan menderita, namun aku tetap berusaha senantiasa bersyukur dan bersabar. Dan ternyata, derita itu hanya sekejap saja dan cuma seujung kuku, dibanding segala nikmat yang kuterima disini.]

[Wah kawan, dulu aku hanya membuat dosa sepenuh bumi, namun aku bertobat dan tak mengulangi lagi hingga maut menghampiri. Dan ternyata, ampunan-Nya seluas alam raya, hingga sekarang aku berbahagia.]


That's! Yang saya garis bawahi bukan apa-apa sih, cuma beberapa part yang saya suka. Hehehehe. Semoga bermanfaat ya.

Kalau saya ambil kesimpulan sih, seperti hidup cuma numpang lewat. Iya kan? Masih ada tujuan akhir yaitu akhirat.

Mungkin ada yang mau kasih kesimpulan lagi?


-anggi-
18-02-2011
9:39 PM

0 komentar:

Posting Komentar

 

2009 ·Semanggi 4 Jari by TNB