Firts Note After Hiatus : Notes From Qatar

Jumat, 06 April 2012

Untung ya blog itu bukan rumah. Kalau iya, pasti Semanggi 4 Jari sudah berdebu, bersarang laba-laba, bersarang kecoa, dan bersarang hewan-hewan lain karena ditinggal empunya siap-siap ujian akhir.

Yup, Ujian Nasional (UN) kurang lebih memang seminggu lagi, tapi Alhamdulillah ujian-ujian dari sekolah sudah terlewati. Ujian masuk perguruan tinggi juga sudah ada yang mulai. Beberapa minggu yang lalu, saya mencoba ikut tes masuk Politeknik Negeri Semarang, tapi gagal. Saya juga ikut banyak try out, tapi hasilnya belum memenuhi target. Saya jadi berpikir, gimana nanti UN dan SNMPTN. Kok kayak gini terus? Banyak temen yang nilai try out-nya udah 9 bahkan 10.

Disitulah saya inget beberapa pepatah Jepang: saru mo ki kara ochiru (bahkan monyet pun bisa jatuh dari pohon), keizoku wa chikara nari (kegigihan adalah kekuatan), dan nanakorobi yaoki (jatuh tujuh kali, bangun delapan kali). Ini membuat saya berpikir kalau saya masih punya kesempatan asal saya tekun. Ditambah lagi saya nemu buku Notes From Qatar yang isinya cocok dengan tiga pepatah itu.


Pasti banyak yang udah tahu. Selain blog, itu juga judul sebuah buku. Ternyata Notes From Qatar tulisannya Muhammad Assad ini memang diambil dari blognya. Ya semacam Kambing Jantan-nya Raditya Dika gitu deh. Isinya tentang kisah-kisahnya Bang Assad waktu kuliah S2 di Qatar. Nggak melulu pengalaman sih, tapi juga ide-ide, pendapat-pendapat, dan penjelasan-penjelasan masalah sosial keagamaan.

Saya paling suka beberapa part dari buku itu. Pertama, tentang dahsyatnya sedekah--ini yang membuat buku ini terkenal. Bang Assad menceritakan pengalaman sedekahnya yang langsung dapet reward dari Allah swt. Contohnya nonton sepak bola gratis dan naik pesawat kelas bisnis dengan harga ekonomi. Gokil banget! Kedua, bagian-bagian motivasinya, seperti kerja keras untuk mendapat beasiswa, mengalah untuk menang, melihat sesuatu dengan sisi lainnya, sampai menghargai orang lain. Di setiap bab, pasti diselipin ayat Al-Qur'an, hadist, atau kata-kata dari tokoh terkenal. Bang Assad cerita kalau dia bisa seperti sekarang itu nggak gampang. Ia juga pernah jatuh bangun berkali-kali. Menurut dia, untuk meraih sukses kita harus punya 3P: positive, persistence, and pray. Inilah yang membuat saya tertular semangat.

Karena diambil dari blog, bahasa nge-blognya masih terasa. Tapi nggak papa. Jadi buku juga oke kok, banget malah. Bahasanya ringan dan penyampaian maksud juga lancar. Bang Assad pinter banget membuat pembaca paham apa sih sebenernya yang mau disampaiin atau gimana sih yang bagus. Topik yang diangkat juga menggelitik. Tulisan-tulisannya nggak terkesan omong kosong karena si penulis sudah berpengalaman. Sayangnya ada beberapa ejaan yang kurang sempurna. Ya itu tadi, kekhasan blog masih belum hilang.

All in all, buku ini cocok banget dibaca untuk semua kalangan, tapi paling bagus untuk anak-anak muda. Selain Bang Assad masih muda, tapi juga banyak pembelajaran yang bisa diambil berkaitan dengan kehidupan anak muda.

So, ready, set fire, and light the fire! Positive, persistence, and pray!


-anggi-
6 April 2012
16:03

0 komentar:

Posting Komentar

 

2009 ·Semanggi 4 Jari by TNB