Impressing Bali (part 1)

Rabu, 22 Desember 2010

And now I wonder...
If I could fall into the sky,
do you think time would pass me by
'Cause you know I'd walk a thousand miles
If I could just see you...

(A Thousand Miles - Vanessa Carlton)

18-22 Desember kemarin saya pergi ke Bali bersama teman-teman satu angkatan dan itu benar-benar tak terlupakan. Apalagi teman-teman sekelas saya di XI IPA 6 (Sempak Jaran) sangat "gila".

Kacang
Saya ke Bali dalam rangka widya wisata sekolah. Pastinya bakal ada kunjungan ke suatu tempat yang butuh space otak. Hehehehe. Salah satunya adalah Pabrik Kacang 2 Kelinci di Pati.


Di depan pabrik ada patung 2 kelinci yang bertanduk. Foto dulu dong. (kiri)
Itu Annisa pakai penutup rambut dan masker waktu masuk pabrik biar steril. (kanan)

Males ah cerita tentang pembuatan kacang. Yang pasti, disana dapet snack. Hehe.

Di Perjalanan pun Tetap Seru


Dari berbagi makanan, menyerbu makanan, umpet-umpetan makanan, pokoknya yang bawa makanan hati-hati aja deh. Hehehe.

Ada juga suasana kapal yang kayak pengungsian karena masih pada ngantuk nyeberang dini hari dan berplengeh ria bersama Ovi.

Tanah di Tengah Laut
Sampai di Bali, kami tidak langsung check in di hotel. Malahan istirahat makan dan mandi di restoran Soka Indah. Antriannya bikin istighfar deh pokoknya. Saya antri bersama temen saya, Ina.

Lalu kami lanjut ke Tanah Lot. Kata Bli Wayan (pemandu yang orang Bali tulen), pura yang di tengah laut itu dinamai Tanah Lot karena letaknya yang di tengah laut. Kalau laut lagi nggak pasang, kita bisa kesana loh.

Dan kata Bli Wayan lagi, laut di sekitar Tanah Lot itu sudah termasuk tempat suci. Jadinya cewek-cewek yang lagi menstruasi nggak boleh kesana. Kenapa? Katanya lagi nih, menurut kepercayaan Hindu, di setiap tempat selain ada roh baik juga ada roh jahat. Nah, roh jahat ini suka minum darah.




Yang pasti Tanah Lot itu bagus banget. Like this... Like this... Waktu dulu SD saya ke Bali, tempat yang paling saya sukai Tanah Lot loh.

Oh iya, di Tanah Lot juga banyak yang jual souvenir, tapi saya lagi nggak nafsu belanja. -___-

Kuningan dan Galungan
Sewaktu ke Bali kemarin, tanggalnya mendekati hari Kuningan dan Galungan. Di jalan-jalan banyak janur melengkung-lengkung yang dinamai Penjor. Penjor ini simbol kemenangan. Bentuknya yang melengkung menggambarkan kerendahan hati. Ya, mirip padi gitu deh. Semakin berisi semakin merunduk.

Next, Danau di Atas Gunung
Anda tahu Bedugul? Nah itulah danau di atas gunung.

Disini saya tidak terlalu menikmati danau, karena kabut yang tebal. Malahan pada ribut cari tempat sholat. Hehehehe. Tapi ada temen-temen saya yang naik kapal dayung dan speed boat. Wuuu... Ga ngajak-ngajak. Ya sudahlah...






Cak Cak Cak Cak
Malemnya kami diajak nonton tari Kecak di Sanur. Jangan dibayangin kalau tari Kecak itu cuma cak cak cak doang ya. Hihihi. Ada alurnya juga kok.

Mirip sendratari di Candi Prambanan, tari Kecak di Sanur bercerita tentang Rama dan Sinta. Pasti udah tahu dong ya ceritanya. Belum? Cari di Google ajah. Hehe. Tari Kecak ini sama sekali tidak diiringi alat musik. Iringannya ya cuma suara cak cak cak aja, mirip acapela.



Bli Wayang bercerita, sebenarnya penemuan tari Kecak ini tidak disengaja. Waktu itu pemuda-pemuda Bali minum minuman khas Bali yang bikin mabuk (maaf saya lupa namanya), lalu nyanyi-nyanyi. Nah nyanyiannya itu kedengeran seperti cak cak cak. Jadilah tari Kecak.

Zaman dulu, tari Kecak digunakan sebagai media penguhubung antara roh nenek moyang dengan dunia kita bagi masyarakat Bali. Jadi ada penari yang disurupi roh. Sampai sekarang juga masih ada yang disurupi. Kalau kemarin bagian "surup-surupan" ada di tarian Sang Hyang Jaran. Ada orang dandan pakai kostum kuda, terus "mainan" api gitu deh.


Hari pertama di Bali baru itu. Lainnya di part 2 ya...



26 Desember 2010
16:30 WIB
-anggi-









0 komentar:

Posting Komentar

 

2009 ·Semanggi 4 Jari by TNB